Ir. Soekarno (Bung Karno) didampingi Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada hari Jum\'at tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi di Pegangsaan Timur 56 Jakarta (sekarang jalan Proklamasi).
Puisi Tentang Bung Tomo. Bung Tomo, nama yang tak akan terlupakan Pahlawan nasional yang luar biasa Ia bersimbah darah, dan mati untuk kemerdekaan Membuat kita semua bangga dengannya. Bung Tomo, tokoh pahlawan yang luhur Bung Tomo, yang menjadi inspirasi untuk kita Menuliskan kisah perjuangannya dalam puisi Untuk mengingatkan kepahlawanan yang
Jargon "merdeka atau mati" adalah kata-kata bersejarah yang digunakan Bung Tomo dalam pidatonya untuk membangkitkan semangat pejuang Surabaya untuk kembali melawan para penjajah. Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo adalah seorang nasionalis yang ingin mati-matian membela Tanah Airnya.
Puisi: Merdeka atau Mati . 7 November 2020 14:25 Diperbarui: 7 November 2020 14:41 2133 14 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lihat foto Dokpri Reenactor Ngalam
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati! Dan kita yakin saudara-saudara. Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka!!!
Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas. Pidato Bung Tomo (1945) oleh Sutomo. 10 November 1945. Karya ini berada pada domain publik di Indonesia karena penciptanya telah meninggal dunia lebih dari 70 tahun yang lalu atau dipublikasikan pertama kali lebih dari 50 tahun yang lalu.
.
puisi bung tomo merdeka atau mati