Kelainanrefraksi adalah: miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. _mac Kelainan Refraksi Kode ICD-10 Miopia (rabun jauh) Miopia terjadi ketika sinar cahaya fokus di depan retina karena mata terlalu panjang atau memiliki daya fokus yang berlebihan. Objek di kejauhan tampak buram dan semakin dekat ke mata, terlihat lebih jelas.
KedokteranKesehatan Kode ICD 10 Diagnosa Penyakit untuk BPJS Puskesmas dan PPK Lainnya Kode ICD 10 Diagnosa Penyakit untuk BPJS Puskesmas dan PPK Lainnya NO DIAGNOSA KODE ICD X 1 Abdominal pain R10.4 2 Ablasi dan kerusakan retina H 33 3 Ablasio Retina / Cornea H33.2 4 Abortus iminens O20.0 5 Abortus infeksius O08.0 6 Abortus inkomplit O06.9 7 Abortus insiplens O02.1 8 Abortus lainnya O 05 9 Abortus medik O 04 10 Abortus spontan O 03 11 Abses(LUKA) L02.9 12 Abses abdominal K65.0 13 Abses
PengertianMiopia ringan adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibiaskan membentuk bayangan di depan retina. Dapat dikoreksi dengan lensa sferis negative S - 0.25 sampai S - 3.00 D. (Kode ICD 10 Miopia : H52.1) Keluhan
2022ICD-10-CM Diagnosis Code H59.0: Disorders of the eye following cataract surgery. ICD-10-CM Codes. āŗ. H00-H59 Diseases of the eye and adnexa. āŗ. H59-H59 Intraoperative and postprocedural complications and disorders of eye and adnexa, not elsewhere classified. āŗ.
Konjungtivitis(Kode ICD X : H10.9) adalah radang konjungtiva. Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, iritasi atau reaksi alergi. Ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat menyerang semua umur. Keluhan Pasien datang dengan keluhan mata merah. Juga rasa mengganjal, gatal dan berair, kadang disertai sekret.
. Astigmatisme adalah gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Kondisi ini menyebabkan pandangan kabur atau menyimpang, baik dalam jarak dekat maupun jauh. Astigmatisme atau mata silinder bisa terjadi bersamaan dengan rabun dekat hipermetropi atau rabun jauh miopi. Umumnya, kelainan pada kelengkungan mata yang menyebabkan astigmatisme sudah terjadi sejak lahir. Namun, cedera atau operasi pada mata juga dapat menyebabkan kelainan ini. Berdasarkan letak kelainannya, astigmatisme terbagi dalam dua jenis, yaitu Astigmatisme korneal, yaitu astigmatisme akibat kelainan pada kelengkungan kornea Astigmatisme lentikular, yaitu astigmatisme akibat kelainan pada kelengkungan lensa mata Penyebab dan Faktor Risiko Astigmatisme Seperti yang telah disebutkan, astigmatisme atau mata silinder disebabkan oleh kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Belum diketahui apa yang memicu kelainan tersebut, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan faktor keturunan. Kornea dan lensa adalah bagian mata yang berfungsi membiaskan dan meneruskan cahaya ke retina. Pada mata yang mengalami astigmatisme, cahaya yang masuk tidak terbiaskan secara sempurna. Akibatnya, gambar yang dihasilkan menjadi tidak fokus atau miring. Astigmatisme dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya astigmatisme, yaitu Rabun jauh atau rabun dekat yang sudah parah Riwayat astigmatisme atau gangguan mata lain, seperti penonjolan kornea secara abnormal keratoconus Riwayat cedera mata atau operasi mata, seperti operasi katarak Bekas luka pada kornea akibat infeksi atau cedera Gejala Astigmatisme Pada beberapa kasus, astigmatisme tidak menimbulkan gejala sama sekali. Bila muncul, gejala yang dialami penderita dapat berbeda-beda, meliputi Benda terlihat berubah bentuk, misalnya garis lurus menjadi terlihat miring atau huruf āCā terlihat seperti āOā Pandangan yang kabur samar atau tidak fokus, baik pada jarak dekat maupun jauh Sulit melihat pada malam hari Mata mudah lelah dan terasa tidak nyaman Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu Sakit kepala Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan di atas, terutama jika keluhan tersebut menganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca atau mengemudi. Diagnosis Astigmatisme Untuk mendiagnosis astigmatisme dan menentukan ukurannya, dokter mata perlu melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh dan tes mata silinder, meliputi Tes ketajaman penglihatan atau uji refraksi mata Tujuan tes ini adalah untuk memastikan apakah pasien memiliki kelainan refraksi rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, atau kombinasinya. Tes ini bisa diawali dengan mesin otomatis. Pada mesin tersebut, pasien akan diminta untuk melihat suatu objek, kemudian mesin akan membantu memfokuskan mata hingga objek tersebut terlihat jelas. Setelah itu, dokter akan meminta pasien membaca serangkaian huruf dalam berbagai ukuran dari jarak 6 meter. Pasien akan diminta untuk membaca dengan mata telanjang, kemudian dilanjutkan menggunakan alat seperti kacamata yang lensanya bisa dilepas. Astigmatisme diukur dengan skala dioptri. Mata yang sehat tanpa astigmatisme memiliki dioptri astigmatisme sebesar 0. Namun, pada sebagian besar orang, angka dioptri astigmatisme antara 0,5ā0,75 tidak menimbulkan keluhan. Keratometry Keratometry adalah prosedur untuk mengukur kelengkungan pada kornea mata dengan menggunakan alat bernama keratometer. Selain untuk menentukan diagnosis, alat ini juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan ukuran lensa kontak yang tepat. Topografi kornea Pemeriksaan ini berfungsi sama seperti keratometry, tetapi menggunakan alat yang lebih canggih sehingga hasilnya bisa lebih akurat. Umumnya, pemeriksaan ini dilakukan jika dokter merencanakan tindakan operasi untuk menangani astigmatisme. Pengobatan Astigmatisme Penanganan astigmatisme atau mata silinder tergantung pada ukuran silinder pasien. Pada astigmatisme ringan yang tidak menimbulkan gangguan penglihatan, tindakan medis mungkin tidak diperlukan. Pada pasien dengan ukuran silinder di atas 1,5, dokter umumnya akan menyarankan penggunakan kacamata atau lensa kontak. Ukuran kacamata atau lensa kontak tersebut ditentukan dari hasil uji refraksi. Namun, bila pasien menginginkan metode pengobatan lain, tindakan bedah dapat menjadi pilihan. Beberapa teknik bedah yang dapat dilakukan untuk menangani astigmatisme adalah Laser-assisted in situ keratomileusis LASIK LASIK adalah prosedur untuk membentuk ulang kornea dengan menggunakan laser. Tujuannya adalah untuk memperbaiki fokus cahaya ke retina. Laser-assisted subepithelial keratectomy LASEK Pada prosedur LASEK, dokter bedah akan mengendurkan lapisan luar kornea epitelium dengan alkohol khusus, lalu membentuk ulang kornea menggunakan laser. Setelah itu, epitelium akan dikencangkan kembali seperti semula. Photorefractive keratectomy PRK Prosedur PRK sama dengan LASEK. Perbedaannya, pada tindakan PRK, epitelium akan diangkat. Epitelium tersebut dapat kembali terbentuk secara alami mengikuti kelengkungan kornea yang baru. Small-incision lenticule extraction SMILE Pada astigmatisme yang disertai rabun jauh ringan, dokter dapat menjalankan SMILE untuk memperbaiki bentuk kornea. Prosedur ini dilakukan dengan membuat potongan berbentuk piringan lenticule di bawah permukaan kornea dengan menggunakan laser dan mengeluarkannya melalui sayatan kecil. Komplikasi Astigmatisme Astigmatisme yang terjadi hanya pada satu mata sejak lahir dapat memicu ambliopia atau yang biasa disebut dengan mata malas. Kondisi ini terjadi karena otak terbiasa mengabaikan sinyal yang dikirim oleh mata tersebut. Komplikasi lain yang bisa terjadi akibat astigmatisme adalah keratoconus, yaitu kondisi ketika kornea menipis dan menonjol seperti kerucut. Keratoconus dapat menyebabkan penglihatan kabur, bahkan bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak ditangani. Pencegahan Astigmatisme Seperti yang telah dijelaskan, astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan kabur. Pada penderita dewasa, keluhan ini mungkin mudah disadari, tetapi tidak pada pasien bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, pemeriksaan mata perlu dilakukan pada bayi baru lahir, dan dilanjutkan ketika anak masuk sekolah. Jadwal yang disarankan oleh dokter adalah Usia hingga 65 tahun 2 tahun sekali Usia 65 tahun ke atas 1 tahun sekali
20 Maret 2018 Kelainan Refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam. Penyebabnya bisa karena panjang bola mata terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek, perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa mata. Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan sebanyak 253 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan, 36 juta mengalami kebutaan dan 217 juta mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat. Angka ini menunjukkan tingginya kejadian kelainan refraksi di sekitar kita.
Halodoc, Jakarta - Kelainan refraksi merupakan salah satu jenis sakit mata, yang ditandai dengan ketidakmampuan mata dalam melihat objek dengan jelas, baik dekat maupun jauh. Refraksi mata sendiri merupakan proses masuknya cahaya dari bagian kornea, pupil, dan retina, yang biaskan tepat pada bagian belakang mata retina. Proses tersebut membuat mata melihat objek dengan refraksi mata memiliki beberapa jenis yang umum dialami, yaitu rabun jauh, rabun dekat, mata silinder, serta mata tua. Saat didiagnosis kelainan refraksi, inilah hal-hal yang perlu kamu juga Ini 5 Makanan yang Baik untuk Kesehatan MataPemeriksaan Lanjutan yang Diperlukan bagi PengidapJika kamu mengalami buram saat melihat, berikut ini beberapa pemeriksaan lanjutan guna memastikan jika gangguan mata yang kamu alami adalah kelainan refraksiPemeriksaan Ketajaman VisualProsedur pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan bagan huruf atau Snellen Chart. Pemeriksaan dilakukan dengan meminta pasien untuk membacakan huruf-huruf yang tertera pada bagan. Tim medis akan mengatur perubahan jarak baca, sehingga gangguan refraksi dapat pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat retinoskop untuk menyinari mata pasien. Tim medis kemudian mencoba berbagai lensa, sembari mengawasi refleksi cahaya pada mata juga Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan MataCara Mencegah Diagnosis Bertambah ParahKelainan refraksi mata merupakan gangguan yang belum dapat disembuhkan. Upaya penanganan yang dilakukan hanya sebatas membantu pengidap agar dapat melihat dengan jelas, serta mencegah penyakit berkembang semakin parah. Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah diagnosis semakin parahMenggunakan KacamataKacamata menjadi pilihan paling mudah untuk memperbaiki kelainan refraksi mata. Setelah proses diagnosis dilakukan, tim medis akan memberikan ukuran dan jenis lensa kacamata yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Jika mengalami rabun jauh, pasien akan menggunakan lensa cekung minus. Sedangkan untuk rabun dekat, pasien akan menggunakan lensa cembung plus. Jika hasilnya adalah silinder, pasien akan menggunakan kacamata plus atau minus, yang dilengkapi dengan lensa Lensa KontakSebagian pengidap memilih untuk menggunakan lensa kontak dengan alasan lebih praktis untuk beraktivitas. Ada kelebihan, tentu ada kekurangan. Penggunaan lensa kontak tidak bisa sembangan. Diperlukan langkah perawatan yang lebih sulit ketimbang menggunakan kacamata. Kamu juga tidak boleh tidur dengan menggunakan lensa kontak dan harus mengganti lensa kontak sesuai Bedah RefraksiSaat kondisi terjadi dalam intensitas yang berat, prosedur bedah refraksi diperlukan untuk memperbaiki kondisi mata pengidap. Bedah ini dilakukan dengan mengubah bentuk kornea secara permanen, sehingga kekuatan fokus mata kembali dengan sempurna. Salah satu prosedur bedah refraksi yang disarankan adalah LASIK. Setelah prosedur dilakukan, pasien tetap harus melakukan pemeriksaan mata secara juga Tips Mudah Menjaga Kesehatan MataMakanan Sehat Guna Menunjang Kesehatan MataSetelah melakukan langkah pengobatan kelainan refraksi mata, hal pertama yang harus dilakukan adalah menunjang kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan sehat. Berikut ini beberapa jenis makanan yang harus dikonsumsi beberapa penjelasan mengenai kelainan refraksi mata, dan apa yang harus dilakukan setelah terdiagnosis. Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter mata di aplikasi Halodoc, Diakses pada 2021. Blindness and vision impairment Refractive Eye Institute. Diakses pada 2021. Refractive Plus. Diakses pada 2021. Refractive News Today. Diakses pada 2021. Top 10 foods for healthy Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2021. Buah dan Sayur Pelindung Mata, Ini Daftarnya.
Patofisiologi Gangguan RefraksiPatofisiologi Gangguan RefraksiFrifiyant AnandaGangguan refraksi pada mata bisa dapat dicetuskan oleh kebiasaan, genetik dan juga riwayat penyakit metabolik. Gangguan refraksi dapat menyebabkan bayangan jatuh tidak tepat di retina. Gangguan refraksi meliputi myopia dan juga ametropia hipermetropia, presbiopia, dan astigmatisme.
Laser yang memberikan pancaran dari sinar ultraviolet ini digunakan pada permukaan kornea, tidak di bawah flap kornea seperti pada LASIK. PRK juga dapat dilakukan dengan pencitraan kornea pada komputer. 3. LASEK laser epithelial keratomileusis Ini adalah jenis bedah refraktif yang berkaitan dengan PRK. Flap atau lipatan epitel dibuat dan kemudian sel-sel epitel dikendurkan menggunakan larutan alkohol. Sebuah laser digunakan untuk membentuk kembali kornea, lalu flap diganti dan dilindungi oleh lensa kontak lunak selama pemulihan. Operasi LASEK digunakan untuk mengobati rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. 4. RLE refractive lens exchange RLE identik dengan operasi mata yang dilakukan untuk katarak dengan membuat sayatan kecil di tepi kornea untuk menghapus lensa alami mata dan menggantinya dengan silikon atau lensa plastik. Operasi refraktif ini digunakan untuk memperbaiki rabun jauh atau rabun dekat yang ekstrem. Mungkin hal ini sesuai untuk seseorang dengan kornea tipis, mata kering, atau masalah pada kornea lainnya. Untuk memperbaiki mata silinder, sebuah operasi LASIK atau metode LASIK lainnya dapat digabungkan dengan RLE. 5. Epi-LASIK Dalam prosedur bedah refraktif ini, lapisan sel yang sangat tipis akan dipisahkan dari kornea dan bagian dalam kornea dibentuk kembali dengan laser excimer. Tergantung pada metode yang dipilih, lapisan tipis dapat dibiarkan atau diganti. Daerah yang telah dioperasi akan diberi lensa kontak lunak sementara waktu selama penyembuhan. 6. PRELEX presbyopic lens exchange Ini adalah sebuah metode di mana lensa multifokal ditanamkan untuk mengoreksi presbiopia suatu kondisi di mana lensa mata kehilangan fleksibilitas, sehingga akan merasa kesulitan untuk fokus pada objek yang dekat. 7. Intacs Operasi refraktif ini juga dikenal sebagai ICR intracorneal ring segments. Metode ini melibatkan sebuah sayatan kecil di kornea dan menempatkan dua cincin plastik yang berbentuk bulan sabit di tepian luar atau di kornea, sehingga mengubah cara sinar cahaya fokus pada retina. ICR pernah digunakan untuk mengobati rabun jauh dan rabun dekat ringan, tapi hal itu telah diganti dengan prosedur berbasis laser. Kornea tidak teratur, yang merupakan bentuk dari keratokonus, adalah kondisi yang paling umum diobati dengan intacs. 8. Implan lensa intraokuler Phakic Bedah refraksi ini dirancang untuk pasien rabun jauh yang tidak dapat ditangani oleh LASIK dan PRK. Implan Phakic dimasukkan melalui sayatan kecil di tepi kornea dan dilekatkan pada iris atau dimasukkan ke belakang pupil. Prosedur ini berbeda dari RLE, karena lensa alami mata tetap ditaruh di tempatnya. 9. AK atau LRI astigmatic keratotomy Ini bukanlah bedah refraktif laser, tapi bisa digunakan untuk memperbaiki astigmatisme atau mata silinder. Kornea orang yang memiliki astigmatisme biasanya berbentuk terlalu melengkung. AK atau LRI mengoreksi astigmatisme dengan membuat satu atau dua sayatan di bagian kornea yang paling curam. Sayatan ini membuat kornea menjadi lebih landai dan lebih bulat. Operasi mata ini dapat berdiri sendiri atau digabung dengan PRK, LASIK, atau RK. 10. RK radial keratotomy Ini adalah operasi refraktif yang dulunya sering digunakan sebagai salah satu prosedur untuk memperbaiki rabun jauh. Namun, setelah adanya operasi laser mata yang lebih efektif, seperti LASIK dan PRK, RK sudah jarang digunakan dan dianggap sebagai prosedur usang. Efek samping bedah refraktif Meskipun sebagian besar operasi refraktif terbukti dapat meningkatkan kemampuan penglihatan, tetap terdapat risiko dalam pengobatan ini. Semakin serius dan kompleks gangguan penglihatan yang dialami, semakin tinggi pula risiko dari operasinya. Operasi refraktif sendiri umumnya hanya berlangsung kurang dari 1 jam. Setelahnya, Anda bisa langsung berisitirahat di rumah. Pasien akan melalui masa pemulihan yang akan memengaruhi penglihatan, tapi berlangsung beberapa minggu saja. Lamanya waktu pemulihan akan bergantung dengan jenis operasi refraktif yang dilakukan. Masa pemulihan LASIK lebih cepat dibandingkan dengan prosedur PRK. Beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh pasien dalam masa pemulihan bedah refraktif di antaranya Mata kering operasi refraktif bisa memengaruhi produksi air mata sehingga mata terasa kering. Kondisi mata kering ini bisa menurunkan kualitas penglihatan, tapi bisa diatasi oleh obat tetes mata. Lebih sensitif terhadap cahaya merasa silau ketika melihat cahaya terang dan bisa disertai dengan penglihatan ganda. Pandangan mata kabur gejala mirip mata silinder bisa terjadi akibat pembentukan jaringan kornea yang tidak merata. Sementara ada pula komplikasi yang mungkin dialami akibat operasi refraktif. Risiko ini lebih berbahaya, tapi sebenarnya sudah semakin jarang terjadi. Efek halo kesulitan untuk melihat di malam hari atau di sekitar cahaya redup. Namun, dengan teknologi gelombang laser 3D komplikasi bedah refraktif ini bisa dihindari. Penurunan penglihatan terjadi ketika efek samping operasi refraktif di atas terus berlangsung lebih dari masa pemulihan yang normal. Anda mungkin harus menjalani operasi refraktif yang kedua. Undercorrections operasi menyebabkan mata tidak sepenuhnya melihat dengan jelas karena kurang mengoreksi kelainan refraksi. Hal ini biasanya terjadi untuk rabun jauh akibat tidak semua jaringan pada kornea terangkat saat operasi. Overcorrections kondisi ini terjadi apabila operasi yang dilakukan mengangkat terlalu banyak jaringan pada kornea. Kehilangan penglihatan bedah refraktif bisa menyebabkan mata kehilangan kemampuan melihat, tapi komplikasi ini jarang ditemukan. Berbagai operasi mata yang bertujuan memperbaiki kelainan refraksi bisa mengatasi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder. Masing-masing memiliki prosedur dan metode yang berbeda sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mata Anda. Konsultasikanlah dengan dokter Anda untuk mengetahui pilihan terbaik.
icd 10 gangguan refraksi mata