ITINERARYMALAYSIA 4 HARI 3 MALAM PART 1 Perjalanan ke Kuala Lumpur Malaysia kami tempuh kurang lebih selama 2 Jam, tidak banyak aktivitas yang kami lakukan ketika pesawat sudah berada diatas ketinggian kurang lebih 30.000 kaki, sekiranya begitu yang saya dengar dari pak pilot sebelum pesawat kami lepas landas. Mulai dari perbincangan mrjocko travel blogger malaysia, food review, hotel review, gadget review, tempat menarik, interesting place, best places to visit, best destinations Itinerary 4 Hari 3 Malam Melancong Ke Medan Trip to Medan from Subang Skypark using Fireflyz Airlines to Kualanamu International Airport. Jumlahuntuk kereta sewa & homestay selama 4 hari 3 malam adalah RM1,240 sahaja. Bagi Yana murah lah sebab pergi ramai2 kan. Kereta innova memang muat kiteorang dua keluarga. Lagi pom semua kecik2.. Alhamdulillah kereta yang selesa & tak bagi masalah sepanjang kami kat sana. Homestay sgt2 cantik, bersih & selesa. ITINERARYBANGKOK 4 HARI 3 MALAM 2018 ITINERARY HARI PERTAMA . 8 AM - 9.30 AM : Perjalanan menaiki kapal terbang dari KLIA ke Suvarnabhumi Airport Thailand 10.30 AM : Ronda-ronda Platinum Mall untuk last shopping sebelum balik Malaysia (Platinum Mall betul-betul depan Amari Watergate Hotel, kat sana banyak jual pakaian & Thai silk) 12.30 HariKe 3 Solat, Bersiap, Breakfast Tanjung Rhu, Balik Homestay utk check out *bungkus mknan utk lunch Lunch, Kemas barang, Mandi, Check Out Solat Jumaat kt Pekan Kuah, HIG, SAGA Mall Lepak Dataran Helang Pantai Cenang, Solat, Dinner Tiba di Airport, Solat, Berlepas Di atas adalah contoh itinerary percutian 3 hari dua malam di Langkawi. * Entrance Fee sebagaimana dalam Itinerary ( KECUALI RUMAH TERBALIK ) ** Bot Pergi Balik ke Pulau Manukan AGEN TRAVEL DI PERLUKAN seluruh MALAYSIA , BRUNEI hochiminh vietnam rm599 seorang (minimum 10 orang maldives 4 hari 3 malam ground rm1800 seorang (min 4 hari 3 malam BANGKOK 5-8 JULY 2018 RM1590 SEORAN bandung banyak . Bagi yang butuh referensi itinerary yogya 4 hari 3 malam, ini pengalaman saya dan suami saat jalan-jalan di Yogya. Semoga membantu dan menginspirasi perjalanan kalian ya. Rasanya, gak pernah bosan jalan-jalan di Yogya. Selalu ada pengalaman baru, selalu ada cerita baru, dan selalu excited dengan kota yang masih sangat kental dengan budaya lokalnya ini. Di bulan September lalu, saya berkesempatan jalan-jalan bersama dengan suami di Yogya selama 4 Hari 3 Malam. Inginnya, sih semua tempat-tempat asik di penjuru Yogya bisa kita kunjungi, tetapi karena waktu yang terbatas dan jatah cuti yang semakin menipis, akhirnya hanya beberapa tempat saja yang bisa kita kunjungi. Sebenarnya, bukan hanya daerah Kota Yogya yang kami kunjungi, tetapi sampai ke daerah-daerah di sekitarnya juga, seperti Sleman, Magelang, dsb. Untuk jalan-jalan berdua ini, kita memilih untuk pakai motor dibanding mobil. Selain karena lebih hemat dan menghindari macet, pakai motor lebih intimate sih hehehe. Jadi sebelum ke Yogya, kita sudah booking via whatsapp ke penyewaan motor. Kebetulan penyewaan motor ini kenalannya teman saya, jadi sudah enak dan terpercaya. Bahkan motornya juga langsung diantar ke hotel tempat saya menginap. Syarat peminjamannya hanya butuh menyerahkan KTP saja. Setelah itu kunci motor, motor, beserta dua helm dipinjamkan kepada kita. Untuk pembayarannya pun di akhir setelah sewa motor selesai. Di Yogya kemana saja? Ini itenerary Yogya 4 Hari 3 Malam, perjalanan saya bersama suami. Semoga bermanfaat bagi yang akan jalan-jalan di Yogya ya. Hari Pertama di Yogya Jam kami berdua naik pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk menuju Bandara Adi Sucipto Yogya. Alhamdulillah perjalanan lancar dan pukul kami sudah sampai di Bandara Yogya. Menggunakan taxi online dari Bandara Yogya, kami pun menuju Hotel Grand Serela yang ada di wilayah Sleman. Walaupun ini wilayah Sleman, tapi hotel ini masih di perbatasan antara Yogya dengan Sleman. Jadi masih sangat dekat kalau mau jalan-jalan ke daerah Yogya. Sedangkan, kalau kita mau jalan-jalan ke wilayah Magelang atau wilayah Sleman lainnya pun tinggal lurus aja mengikuti jalan besar Yogya-Magelang dan dekat juga dari Hotel. Kamar Hotel Superior di Grand Serela Maafkan Gelap karena di foto saat dini hari kita akan berangkat + masih berantakan Kami menginap 4 Hari 3 malam di Hotel ini. Untuk kenyamanan dan fasilitas, hotel ini biasa saja sih. Tidak terlalu bagus tapi juga tidak bisa dibilang jelek atau tidak nyaman. So far, selama menginap disini cukup nyaman dan betah. Kami sengajak tidak memilih hotel yang fasilitasnya lengkap dan berbintang-bintang, karena memang sudah berencana bukan untuk staycation melainkan jalan-jalan ke banyak tempat. Jadi, tidak akan terlalu lama-lama di Hotel, selain dari istirahat, tidur, dan sarapan. Jam kami pun istirahat sebentar di hotel sambil memikirkan mau makan apa dan kemana. Kebetulan kami belum punya rencana yang pasti untuk jalan-jalan kemana saja, jadi benar-benar random dan spontan saat itu saja direncanakan. Hehehe. Pukul kami pun mulai keluar hotel dan menuju Rumah Makan Jejamuran yang ada di Jalan Pendowoharjo Niron, Pandowoharjo, Sleman. Dari hotel ke Jejamuran menempuh waktu sekitar 30 menit. Waktu itu sempat hujan gerimis, tapi kami hadang aja. Hehehe. Tapi pastinya tidak rugi karena bisa menikmati berbagai menu jamur yang enak-enak di rumah makan ini. Pelayanannya juga sangat cepat, jadi kita tidak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati makanan yang kita pesan. Saat sebelum menikmati makanan di Rumah Makan Jejamuran, Sleman, Yogya Selain dari tempatnya yang sangat luas, suasana di Jejamuran juga sangat romantis. Ada beberapa tempat yang bisa kita pilih. Saya dan suami memilih tempat yang lampunya agak kuning temaram dan dekat dengan air mancur serta kolam ikan. Suara gemercik air jadi makin bikin betah deh. Oya, Jejamuran juga punya musholla yang cukup besar dan nyaman. Jadi tidak perlu khawatir kalau setelah jalan-jalan jauh dan mengejar waktu shalat, bisa shalat disini aja. Sekitar pukul kami pun selesai makan di Jejamuran. Tapi kami baru ingat kalau ternyata kami tidak membawa jaket. Padahal, cuaca di sekitar Yogya saat itu sedang musim hujan dan cukup dingin. Apalagi kami juga menggunakan motor kemana-mana, akhirnya kami pun mampir dulu membeli jaket sebelum pulang ke hotel. Setelah searching, kami pun mampir sebentar ke Toko Sakola Jalan Kapten Tendean No. 47 Wirobrajan, Yogya. Saya dan suami membeli jaket masing-masing 100ribu saja. Jadi toko baju ini sangat lengkap sekali lho! Saya saja tidak percaya, suami saya bisa dapat jaket bomber yang kece hanya dengan harga 100ribu. Hahaha. Hari Pertama, tidak terlalu banyak menghabiskan waktu lama-lama di luar. Kami langsung kembali ke hotel, karena rencananya besok pagi ingin lihat sunrise di Punthuk Setumbu dan harus berangkat dari hotel pukul pagi. Hari Kedua di Yogya Kemana saja kami berdua di hari kedua? Yang jelas kami mulai bangun sejak pukul dan berangkat perjalanan pukul Walau sedikit mengantuk dan rasanya masih ingin menempel di tempat tidur, kami tetap excited bersiap melihat sunrise. Punthuk Setumbu Kami harus bangun sepagi mungkin untuk bisa melihat sunrise yang muncul dari Candi Borobudur. Akhirnya kami pun berangkat pukul dari hotel menuju Punthuk Setumbu. Sebenarnya ingin sih melihat langsung sunrise dari Borobudur, tetapi biayanya cukup mahal. Kami pun tidak ingin berspekulasi karena belum tentu juga bisa terlihat pemandangan sunrise padahal sudah mengeluarkan kocek yang lumayan. Mending dibuat jajan dan coba makanan baru, hehe. Punthuk Setumbu, salah satu destinasi Cinta dan Rangga dalam film AADC Perjalanan menuju Punthuk Setumbu sedikit menyedihkan karena hujan gerimis datang subuh ini. Tapi kami lanjut perjalanan dengan menggunakan jas hujan. Untungnya hujan tidak lama dan kami pun tidak basah kuyup. Pukul kami sudah sampai di Puthuk Setumbu. Kami pun shalat dulu di mushola kecil yang ada di dekat tempat parkiran. Mendaki dari bawah menuju Punthuk Setumbu, rasanya lumayan melelahkan bagi saya yang jalan jauh dan naik-naik ke atas gunung duh payah ya, hehe. Kami pun menunggu sampai pukul tapi benar saja, pemandangan tertutup kabut. Pengunjung sudah ramai padahal dan ada yang mau shooting untuk pembuatan video juga. Tapi sayang, alam berbicara lain. Sunrise yang terutup kabut di Punthuk Setumbu Sambil menunggu kabut, saya pun ngantuk sekali rasanya. Tanpa sadar, saya pun tertidur sampai 1 jam lamanya di Punthuk Setumbu. Suami saya membiarkan saya tidur terlebih dahulu sampai saya terbangun sendiri dan melihat di sekitar sudah tidak ada pengunjung lain yang ada di atas. Hehehe. Akhirnya selepas saya bangun dari tidur, kami pun melanjutkan perjalanan untuk ke Candi Borobudur dan mencari sarapan dulu tentunya. Borobudur Sekitar jam saya bersama suami pun mencari-cari tempat makan di sekitar Borobudur. Sebetulnya agak aneh dengan Magelang, di tengah-tengah tempat wisata seperti ini, mengapa pukul belum banyak penjual makanan? Resto dan juga warung makan masih belum buka dan kami pun bingung akan sarapan dimana? Hampir 1 jam berlalu, kami pun tidak menemukan tempat makan yang layak dan benar-benar khas lokal daerah sini. Akhirnya kami pun masuk ke Borobudur dan makan di tempat-tempat jualannya. Tapi sayang sekali, harganya tidak sesuai dengan rasanya. Arca di Candi Borobudur Selesai sarapan, kami pun langsung masuk ke area Candi Borobudur. Sayangnya, kami disini tidak menggunakan jasa travel guide. Jadi, kami pun hanya mengingat kembali sejarah dan informasi detail tentang candi, hanya membaca di papan-papan informasi. Sambil sesekali kalau ada anak-anak sekolahan yang sedang mendapat penjelasan gurunya, kami pun ikut-ikut mendengar. Hehehe. Dulu, Borobudur masuk dalam 7 keajaiban dunia ya? Tapi sayangnya sekarang tidak lagi. Saya pun melihat, kawasan wisata candi Borobudur ini nampaknya kurang dimonetasi. Tidak banyak informasi tentang candi, event-event disini juga jarang-jarang diadakan, dan dari segi kerapihan masih jauh dari Candi Prambanan nanti saya ceritakan ya. Semoga kedepannya, ada perbaikan ya. Supaya semakin banyak wisatawan yang mampir ke Borobudur. Makan Siang di Warung dan Kopi Khas Wirosani Seperti saya ceritakan sebelumnya, kami tidak merencanakan secara detail perjalanan di Yogya. Benar-benar berpikir dan mencari ide on the spot. Akhirnya, sekitar pukul kami duduk di sekitar pintu Borobudur. Suami saya akhirnya terpikir untuk mencari tempat makan enak dan suasana alam-nya masih segar, misalnya makan dengan pemandangan sawah. Eh, ketemu dong! Akhirnya kami dari Magelang, menuju daerah Wirosani, Sleman dan Makan Siang di Warung dan Kopi Khas Wirosani. Warung Kopi Wirosani, Gondong, Donoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogya Disini udaranya sejuk sekali dan nuansa alamnya dapet banget. Gak nyangka ada resto dan café seperti ini, di tengah-tengah desa hehehe. Perjalanan dari Magelang ke Wirosani ini sekitar 45 menit dengan menggunakan motor. Lumayan jauh sih ya, 45 menit di sini nggak sama dengan di Jakarta pastinya. Tapi saya dan suami nggak nyesel, karena bisa menikmati beragam menu yang harganya sangat murah plus nuansa alam yang sejuk. Ditambah hujan rintik-rintik, makin bikin kita gak mau pergi dari sini. Suasana Outdoor di Warung Kopi Wirosani sayang hujan, jadi nggak bisa duduk disitu Oya kopi disini juga enak sih kalau kata suami saya yang pecinta kopi. Soal harga, ya jauh dari kopi-kopi yang ada di kedai atau café tengah kota. Tapi kualitasnya yang masih OK lah. Hehehe. Walaupun jauh, kalau kalian pergi-pergi ke daerah Yogya atau Sleman, bisa lah mampir dulu kesini. Kami pun menghabiskan waktu dari pukul di Warung Wirosani, selanjutnya kita akan langsung mengunjungi Musium Ullen Sentalu. Museum Ullen Sentalu Setelah kenyang menikmati menu yang ada di Warung Kopi Wirosani, saya pun bersama suami langsung melaju ke Museum Ullen Sentalu yang ada di Kaliurang, Sleman, di bawah kaki gunung merapi. Perjalanan dari Warung Kopi Wirosani menuju Museum Ullen Sentalu sekitar 20 menit dengan jarak 12,9 Km. Tenang aja, walaupun jauh jaraknya perjalanan cepet kok karena gak macet, hehehe. Ditambah suasana yang sejuk-sejuk damai dan tentram sekali. Suasana di depan pintu masuk Museum Ullen Sentalu Jl. Kaliurang, Kaliurang Barat, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Awalnya, saya juga agak sanksi. Emang ada ya, museum di bawah kaki gunung, masuk-masuk ke daerah seperti hutan ini? Ternyata beneran ada hehehe. Suami saya bilang museum ini sempat dapat penghargaan gitu. Sesampainya disana, ternyata terlihat tidak seperti museum. Kelihatannya sangat moderen dan lebih cocok dibilang Art Gallery kalau dari luar. Padahal di dalamnya ada banyak benda-benda bersejarah, lho! Suasana saat keluar dari Museum Ullen Sentalu Untuk berkeliling museum, nantinya kita akan diajak bersama dengan pengunjung lainnya bersama-sama dengan guide. Waktu disana, saya barengan dengan dedek-dedek mahasiswa Yogya yang lagi liburan sama teman-temannya. Hehehe. Tapi asyik sih, mereka senang bercanda soalnya, hehehe. Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu Rupiah Setiap masuk kesini, kita akan bayar Rupiah saja. Nanti saat jalan-jalan keliling museum, kita akan dipandu oleh guide dari Ullen Sentalu. Waktu kesana, saya dipandu oleh seorang Mbak yang sepertinya hafal sekali sejarah-sejarah Indonesia, khususnya di Yogya. Dia juga sepertinya sudah hapal betul kisah dan cerita di balik setiap foto, lukisan, atau benda-benda yang ada. Sayangnya, saat berkeliling kita tidak boleh mengambil foto atau video. Jadi Cuma menikmati dan mengikuti mbak-nya aja. Kalau mau foto-foto ada spot khususnya. Yang bikin gak nyangka juga, disini ada ruang bawah tanahnya lho. Makan Es Krim Gelato Setelah dari Museum Ullen Sentalu, kita lanjut akan kembali ke kota. Akhirnya kami pun melakukan perjalanan dari Kaliurang menuju Tempo Gelato dengan jarak hampir 27Km. Jauh banget ya mainnya? Hehehe. Jadi, ada waktu sekitar 1 jam untuk perjalanan kesana. Dari Museum Ullen Sentalu, kami berangkat pukul dan sampai di Tempo Gelato sekitar pukul lebih. Es Krim Tempo Gelato Yogya Jl. Prawirotaman Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Penasaran sih sama es krim satu ini. Jadi, walaupun hujan ya tetep aja dingin-dinginan makan es krim. Hehehe. Setelah coba, ternyata kalau saya lebih suka es krim susu biasa lho dibanding gelato. Entah kenapa ya? Terus saya dan suami ambil porsi yang harganya 40ribu dengan bonus wafle kering. Kenyang banget, sampai-sampai saya juga gak habis. Hehehe. Gak lama-lama disini, kami pun langsung ke hotel untuk mandi dan istirahat sebentar. Jalan Malam Santai di Malioboro dan Makan Malam di Angkringan Setelah istirahat sebentar hingga waktu isya, kami pun melanjutkan jalan-jalan sebentar di Malioboro. Suami saya juga ingin banget lihat musik jalanan yang ada di pinggiran trotoar Malioboro. Akhirnya kami pun mampir sebentar dan menikmati musik serta hebohnya orang-orang yang ikut bergoyang. Walaupun bukan hari libur, ternyata Malioboro tetap ramai dan macet ya. Hiburan rakyat di Jalan Malioboro Yogya Karena belum makan malam, kami pun makan malam di angkringan. Angkringan yang kami pilih adalah Cak Lek Man yang sangat legendaris di Yogya. Katanya, angkringan ini sudah ada sejak 1950 dan turun temurun dikelola keluarga. Harganya memang sangat murah dan rasanya juga enak. Saya pun gak segan-segan mengambil beberapa tusuk sate dengan berbagai jenis dan 2 nasi kucing. Hehehe. Angkringan Lek Man ini ada di sekitar Stasiun Tugu Yogya. Walaupun berada di jalanan yang tidak terlalu besar, jalanan ini pinggir-pinggirnya adalah angkringan lho. Disini selalu ramai pengunjung dengan menikmati makannya lesehan di sebrang tenda angkringan. Kapan lagi coba makan seperti ini, kalau nggak ke Yogya? Makan enak, kenyang, tapi hemat. Setelah kenyang, kami pun segera kembali ke hotel. Rasanya lelah sekali setelah perjalanan berpuluh kilo menggunakan motor. Itulah itinerary perjalanan saya bersama suami di Yogya selama 2 hari. Selanjutnya akan saya tulis juga untuk itinerary hari 3 dan ke-4. Semoga bermanfaat. Skip to content Away September ceriaaa … Sebagai pembuka bulan September ini, aku ingin ngasih informasi, kalo laman ini adalah blog baru aku. Akhirnya aku memutuskan untuk beralih dari blog lama ke wesbite. Dan inilah hasilnya, semoga saja lebih menyenangkan untuk dibaca-baca. *Case closed* Lanjuttt … Berhubung sudah ada ada tiket promo beredar di sosial media dan pas banget aku balik dari jalan-jalan Melaka – Malaysia. Disini, aku akan berbagi mengenai itinerary yang kubuat seadanya. Jadi, itinerary ini adalah hasil aktual yang sudah aku dan kawan-kawan lakukan dan ga beda jauh dari rencana itinerary yang dibuat sebelum berangkat. Tapi, aku mau spoiler dulu mengenai tempat-tempat yang aku kunjungi di Melaka dan Malaysia sebelum kalian heran kok cuma segitu yang kami kunjungi. Maklum, faktor kelelahan dan usia wkwkw. Hari pertama, kami explore Melaka dan sebenarnya ga banyak tempat yang dikunjungi karena ngejar bas ke KL jadi aku milih di sekitaran Red Building Bangunan Merah dan Jonker Street night market pas di malam hari. Untuk hari kedua dan ketiga, kami explore di sekitaran Bukit Bintang, KLCC dan Dataran Merdeka. Kalau kalian bertanya, kok ga ke Batu Cave? karena dari awal memang sengaja ga berminat kesana hehehe so kami milih yang di KL. Sementara, hari terakhir, kami habiskan di hotel karena persiapan untuk balik Jogja. Untuk lebih bisa bayanginnya gimana perjalanan ala-ala backpacker yang sebenarnya ga backpacker banget sih wkwk, kalian bisa unduh itinerary disini. Notes Bagi kalian yang menginap di hotel Malaysia, sekarang ada kebijakan dari pemerintah untuk membayar Tourism Tax dan perhari adalah RM 10. Biasanya, kalian bisa lihat di announcement paper. Post navigation Malaysia – Assalamu’alaykum, salam gaja dari Ujame untuk kamu! Apa kabar? Jiwa raga masih stay on kan untuk jalan dan liburan? Pastinya dong. Ujame yakin, kamu yang lagi baca tulisan ini pasti kepo mau cari-cari referensi buat jalan yekaaan. Dan udah ketebak, lagi cari yang “low budget” buat ke Malaysia Yailah, kalo gak ngapain nyasar dimari. Sesuai janji dipostingan sebelumnya part 1, di sini Ujame mau berbagi referensi itinerary, detail budget, informasi transportasi dan makanan selama 3hari 2malam di Malaysia. Informasi yang Ujame berikan berdasarkan pengalaman pribadi selama di Malaysia. UNTUK HARGA YANG TERTERA DI POSTINGAN INI MERUPAKAN HARGA UNTUK 2 ORANG karena Ujame berdua. JADI KALAU KAMU MAU TAU HARGA PERORANGNYA TINGGAL DIBAGI 2 YA ^^. Adapun uang sangu/jajan/biaya hidup yang Ujame bawa untuk berdua adalah RM 550. WARNING!!! Diingatkan sekali lagi, bahwasannya postingan ini mengandung zat yang dapat membuat kamu tertidur, jadi sebelum baca postingan ini diharapkan untuk tidur siang terlebih dahulu atau minum kopi hitam tanpa gula plus jaringan yang mendukung supaya tetap stay on. THE JOURNEY IS BEGINNING Day 1 Bandara KLIA 2 – Putrajaya – Check In Hotel – Batu Caves – Bukit Bintang – Back to Hotel Ujame sampai di bandara KLIA Kuala Lumpur International Airport 2 sekitar pukul 1 pagi waktu Malaysia. Karena kita baru bisa Check-in Hotel jam 2 siang dan bingung mau ngapain juga subuh-subuh di Malaysia, akhirnya kita mengistirahatkan tubuh ini untuk prepare jalan di pagi harinya. Setelah urusan keimigrasian selesai, Ujame langsung kesana dan kemari mencari Musholla untuk istirahat dan tidur. Ketemu! Tempatnya nyaman, bersih, berkarpet dan yang paling penting, SEPI. Akhirnya kaki bisa selonjoran, senangnya….. Tapi selang beberapa jam Ujame merasakan suatu keganjilan. Karena AC Musolla nya ON terus dan sepi, bikin ruangan jadi dingin banget cuy, WAJIB BANGET bawa jaket! Tips ini hanya berlaku untuk kamu yang rela bermalam di Bandara Sekilas tentang Destinasi Putrajaya Masjid Putra yang iconic dengan warna pink Lanjuut! Setelah berusaha untuk tidur ditempat yang Ujame sebut dengan mini kutub, paginya sekitar jam 7 Ujame cus pergi ke destinasi pertama yaitu Putrajaya. Putrajaya ini kota pemerintahannya Negara Malaysia sejak 19 Oktober 1995, yang sebelumnya ada di Kuala Lumpur. Di sana itu banyak bangunan-bangunan megah dan modern yang menjadi daya tarik pengunjung. Dua diantaranya yaitu Masjid Putra dan Perdana Putra. Masjid Putra itu lucuk! Meskipun namanya Putra tapi tampilannya Putri hihihi, Why? Karena Masjid ini punya ornamen yang bernuansa merah muda, sampe ke karpet-karpetnya loh. Unik yaa! Dan kalau Perdana Putra ini sih bangunan perdana menteri, kemegahannya sekilas mirip Taj Mahal menurut Ujame sih cuma bedanya ini warna hijau gitu, futuristik banget! Terus cara ke Putrajaya gimana??? Ini nih info yang ditunggu-tunggu, biar gak nyasar catet ya atau screenshoot juga gak apa-apa. Nah untuk ke Putrajaya, kamu perlu naik ERL yang namanya KLIA Transit. Kamu bisa beli di counteryang tersebar di KLIA2. Warna counter-nya mencolok, warna magenta, mirip-mirip lah kaya warna logo ujame tapi lebih terang lagi. Harga tiket KLIA2-Putrajaya/Cyberjaya untuk berdua itu RM dengan lama perjalanan dari KLIA sekitar 20menit. KLIA Transit sendiri punya rute kaya gini Rute KLIA Express dan KLIA Transit KLIA 2 – KLIA – Salak Tinggi – Putrajaya/Cyberjaya – BandarTasik Selatan – KL Sentral. Sesampainya di stesen Putrajaya, sebelum ngebolang isi perut dulu dong, kan bahaya kalo tepar. Ujame beli air mineral 1,5L harganya RM 2,80 plus sarapan sederhana 2 piring nasi, telur dadar, mie harganya murah sekitar RM 9,20. After sarapan, kini Ujame siap untuk ngebolang! Setelah cari tau nanya sana sini, searching dan sebagainya, akhirnya Ujame tau harus naik bus nomor berapa, nomor L15 turun langsung di Masjid Putra, tarifnya juga murah cuma RM 3 untuk berdua. Oya, di stesen Putrajaya sendiri ada loh bus yang menyediakan paket wisata khusus untuk keliling Putrajaya namanya Putrajaya Sightseeing Tour. Busnya ini berhenti di 4 titik perhentian yaitu Dataran Putra, Palace of Justice & PJC Complex, PICC dan Seri Gemilang Bridge. Bis ini juga beroperasi di waktu tertentu yaitu hanya pukul dan Tapi, bus ini gak gratis cuy! Harganya RM 50, gila gak sih bisa buat naik KLIA Express *sesak nafas kan???* Untuk kamu wahai para kantong tipis kaya Ujame, naik bus Nadiputra L15 udah jadi piihan paling menguntungkan, banting jauh banget harganya. Cuma ya bedanya, banyak yang bilang bis ini jarang. Ya Mungkin Ujame punya aura yang lucky ya *jangan iri*, PP bisa naik bis ini. Alhamdulillah…Panasnya Putrajaya… Setelah sampai di pusat Putrajaya, Ujame coba explore. Hal pertama yang dilakuin setelah turun dari bis adalah “Gila panas coy, sunblock mana, sunblock”, “ Mau pake payung gak? Gue bawa payung nih”, dari dialog diatas kamu bisa lah ya menyimpulkan sendiri gimana cuaca di Putrajaya. Selain kulit yang harus dilindungi, cuaca yang ekstrim ini bikin tenggorokan kamu merongrong minta yang dingin-dingin, kalau udah begini coba deh ke kantin Masjid Putra di bagian bawah. Disana Ujame beli Es Krim Milo & Gelato Mangga. Lumayan buat ngademin hati *jangan baper aah*. Harga Es Krim Milo plus Gelato RM 7,10 yang mahal sih gelatonya sekitar RM 5. Sang penghibur tenggorokan dikala panas menyerang Setelah puas, It’s time to check in dan bersih-bersih. Udah dijelasin dipostingan part 1 Pencet dong Hotel Ujame terletak di KL Sentral. Untuk kesana, dari Putrajaya Ujame naik bis Nadiputra L15 untuk sampai di stesen Putrajaya harga berdua RM 3 dan lanjut naik KLIA Transit lagi untuk turun di KL Sentral dengan harga berdua RM 28. Sebelum lanjut, pencet disini dulu untuk lihat video singkat Ujame di Putrajaya Check In Hotel Informasi hotel di Malaysia bisa dilihat di postingan sebelumnya ya… Di Joy Inn Hotel ini, Ujame kena chargenih, ternyata ada biaya menginap tambahan untuk wisatawan asing yaitu RM 20/kamar. Check inudah, naro barang bawaan udah, bersih-bersih udah, tinggal makan nih yang belum. Ujame makan disekitar hotel, lebih tepatnya sih makan dipinggiran gang, walapun tempatnya keliatan gak meyakinkan tapi rasa makanannya endeees cuy! Apalagi nasi goreng sarden nya, beuh yang ini must recommended banget. Terenak! Harga 2 piring RM Kuil Hindu yang terkenal banget, tempat sembahyang nya ada di dalam gua yang ada di atas itu tuh… Sekilas Destinasi Batu Caves Siapa sih yang gak tau Batu Caves? Harus, kudu, wajib banget masuk ke list destinasi kamu! Buat yang belum tau, Batu Caves itu kuil Hindu yang popular banget di luar India. Di sana tuh udaranya sejuk banget, punya landscape pemandangan bukit kapur dan gua yang indah. Disana, banyak burung, monyet dan anjing yang berkeliaran bebas. Jadi kamu jangan kaget yaaa. Dan ini nih, kamu harus juga masukin ini ke list Must Visit kamu. Yaitu, coba naik ke atas kuilnya dengan anak tangga yang sebanyak 272buah. Capek sih, tapi ngalamin experienced yang kaya gini tuh asik banget! Kapan lagi kan udah jauh-jauh kemari masa gak berani? Kita harus totalitas!! Hidup Malaysia! Terus caranya ke Batu Caves gimana?? Okesip, dari KL Sentral kamu naik bis GRATIS jurusan KL Sentral – KL Sentul. Posisi bisnya ada di terminal KL Sentral bagian bawah jangan malu tanya petugas ya! Mereka ngerti bahasa Indo kok. Setelah sampai KL Sentul baru deh kamu naik KTM jurusan Batu Caves harga 2 tiket RM 4,20. Perjalanan dari KL Sentral – KL Sentul – Batu Caves lumayan lama. Jadi Ujame terlena donk tidur selama perjalanan. Setelah menaiki dan menuruni 272 anak tangga, pasokan air dalam tubuh menurun drastis, akhirnya beli air mineral 1,5L. Harganya di sini RM 3. Harga air mineral beda-beda disetiap tempat padahal merk nya sama. Ini tergantung belinya dimana sih, kalau beli ditempat wisata yaaa biasanya mahal. Sama kaya di Indo sih, atau mungkin di semua negara kali ya.. Mampir Ke Bukit Bintang dan Jalan Alor Nah, setelah pagi Ujame explore Putrajaya, menikmati sore di Batu Caves. Malamnya Ujame mampir ke Bukit Bintang. Bukit Bintang sendiri itu kawasan belanja yang isinya mall-mall besar gitu. Bisa dibilang surganya shopaholic lah. Tapi ya, buat Ujame si kantong pas-pasan Ujame Cuma bisa keliling dan ngerasain vibes night-nya aja. Gak jauh dari situ, ada Jalan Alor kawasan food street dan kedai-kedai beraneka macam makanan, mulai dari yang biasa aja sampe yang aneh aneh ada disini. Tapi untuk kamu yang muslim, wajib hati-hati ya, karna sedikit yang jual makanan halal, walaupun banyak yang teriak atau nawarin kamu “this is halal food” tetep hati-hati yaaa. Ujame sendiri makan malam di Jalan Alor di salah satu kedai India atau Arab gitu, makan nasi kare dengan harga 2 piring RM 15. Cari yang pasti-pasti halal aja laah ya, gak halal kok coba-coba…. Warning!!! Di Bukit Bintang ini, Ujame punya pengalaman unik, plus agak sedikit sebel sih, sedikit loh yaa. Jadi Ujame semacam ditipu. Gimana ya? Intinya sih ada 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 orang yang ceritanya lagi buat campaign dan mengumpulkan donasi untuk suatu hal yang mereka gak jelasin secara rinci, awalnya emang respect tapi pas tau donasinya ditentuin jumlahnya sama mereka gak boleh kurang dari RM 20, dan mereka “agak maksa” Ujame jadi mikir “ah sialan kita dikerjain”, Ujame kaya harus isi Form gitu, nama, asal dari mana dan umur, pas ngeliat form nya, gila sih mangsa mereka Turis semua cuy, Fix sih Ujame “kena”. Awalnya mereka minta RM 40 karena kita berdua, tapi kita tetep maksa gak mau kasih, mungkin setelah mereka menimbang “ya udah lah ya dari pada engga sama sekali” akhirnya mereka mengikhlaskan Ujame untuk kasih RM 20 dan rasa sebel agak sedikit terobati karena mereka kasih kenang-kenangan gitu sebagai gantinya. So ternyataaaa.. mereka itu berempat sekelompok dan tujuannya ya mengemis dengan cara menipu gitu semacam buat campign dan ngaku mahasiswa tapi gak jelas donasinya kemana. Jadi buat kamu kalo ke Bukit Bintang, hati-hati ya! Quote of the day pengalaman adalah guru yang berharga~~~ Terima kasih, Malaysia membuat Ujame jadi berpengalaman~ Terus cara ke Bukit Bintang gimana?? Oke lupakan kejadian menyebalkan itu, yang berlalu biarlah beralu, jangan dibiarkan berlarut nanti susah move on nya. Terakhir kan Ujame ada di Batu Caves ya, untuk ke Bukit Bintang, Ujame harus balik dulu ke KL Sentral dengan rute yang sama yaitu naik KTM Batu Caves – KL Sentul dengan harga tiket berdua RM 4,20. Sampai di KL Sentul nyambung naik bus gratis yang sama jurusannya ke KL Sentral. Sampai di KL Sentral, Ujame bersih-bersih dan sholat baru deh lanjut ke Bukit Bintang, naik monorail jurusan Titiwangsa dan turun di Bukit Bintang dengan harga tiket berdua RM 5. Begitupun sebaliknya dari Bukit Bintang ke KL Sentral naik monorail harga tiket berdua RM 5. Hari pertama selesai, Yeeay!! Maa syaa Allah… ini baru hari pertama loh, panjangnya udah kaya penantian, gak kelar-kelar. Ready for second day? 3…..2…..1….. Pencet disini dulu untuk lihat video singkat Ujame di Batu Caves dan Bukit Bintang Day 2 Hotel – Genting Chin Swee Temple – Back to Hotel – KLCC – Back to Hotel Sekilas Destinasi Genting Highlands Genting Highlands atau Tanah Tinggi Genting ini merupakan puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa, udah bisa dibayangin dong tempatnya kaya gimana, adeeeeeeemm cuy dan ini sih best favorite place-nya Ujame banget. Genting itu punya sebuah kawasan yang berupa kuil tempat suci agama Budha namanya Chin Swee Temple. Kalo kamu kesini itu, berasa kaya di dunia lain. Kamu tau gak cerita legenda-legenda Dewa China yang sering ada di TV? kaya Sun Go Kong dan lainnya….. Kaya gak berasa ada di Malaysia jadinya hehe Nah suasana di Chin Swee Temple punya atmosfir yan mirip kaya gitu. Masa sih? Iya, serius deh. Karna emang kuilnya menarik, adanya di dataran yang tinggi 2000m di atas permukaan laut, didominasi warna merah & orange khas warna-warna Cina gitu, trus pemandangan alamnya daeeebaaak! Pohon-pohon rindang ditambah dengan cuaca yang dingin dan berkabut. Jadi semakin berasa kerajaan di atas awannya. Love bangeeet pokoknya! Dan hal menarik lainnya, kalo mau Chin Swee Temple kamu harus naik cable car atau gondola. Seru banget kan! Must try it! The real kerajaan diatas awan Oya, di Genting Highland gak cuma ada Chin Swee Temple, banyak juga tempat lainnya seperti Hotel Genting, Hotel Highlands, Hotel Resort, Hotel Theme Park, Awana Genting sampai Hotel First World yang memiliki kamar kata Wikipedia. Ada juga theme park, lapangan golf, mall dan lainnya. Tapi Ujame mah ke Chin Swee Temple-nya aja lah yaa, mana mungkin ke hotel atau mallnya yekaaan, on budget cuy mana bisa hedon. Terus cara ke Genting gimana?? Gampang, dari KL Sentral kamu ke terminal bus yang ada dibawah dan cari loket dengan tulisan Go Genting, warna loketnya Merah. Pas beli tiket kamu tinggal pilih jam keberangkatan dan jam kepulangan, bisa juga sekaligus beli tiket untuk cable car-nya. Kalo Ujame sih, mending beli sekalian, biar gak repot kalau kehabisan tiket pulang. Nah, harga tiketnya sendiri untuk pulang pergi + cable car berdua RM 33,20 Tiket PP RM 17,2 + RM 16. Perjalanan yang ditempuh dari KL cukup untuk tidur, sekitar 2,5jam dan kalau udah merasa mual karena jalan yang berliku-liku kaya hubungan ini…eeaa selamaaaat, artinya sebentar lagi kamu akan tiba di Genting. Makanya, pastiin kamu udah mengisi perut dan sedia obat mual, kalua perlu bawa Antimo dari Indonesia ya… Untuk meminimalisir kehabisan uang ditengah perjalanan, muncullah sebuah ide untuk bawa bekel makan siang. Yang murah dan cepet aja, sebelum berangkat ke Genting Ujame beli KFC di KL. Harganya, untuk 2 paket nasi ayam & minum RM Maps simple Skyway supaya kamu gak salah turun kaya Ujame Kondisi sebelumnya~ Jadi sebelumnya, tahun 2015 Ujame pernah kesini, kondisi akses cable car ke Chin Swee Temple belum kaya sekarang 2018. Gak cuma akses cable car-nya aja sih, banyak juga spot spot lainnya yang berubah. Nah, tahun 2015 itu Ujame naik cable car dan langsung turun di pemberentian terakhir Chin Swee Temple. Tapi sekarang, udah dibuat model stesen gitu. Dan Ujame turun di pemberhentian terakhir yang ternyata bukan Chin Swee Temple, tapi di Sky Avenue Station mau gak mau harus exit di sana deh. Dan untuk turun ke Chin Swee Temple-nya Ujame beli tiket lagi deh berdua RM 16, lagi dan lagi-lagi ini pengalaman adalah guru yang berharga~~~. Jadi, pastikan kamu turun di stesen Chin Swee Temple ya! Kaya sebelumnya, pencent dulu untuk lihat video Ujame di Genting Pulang dari Genting dengan transportasi yang sama, suasana sendu karena hujan turun ditambah mabuk perjalanan dan macet sepanjang jalan, aah lengkap sudah penderitaan. Sampai KL sentral lemes dong, mau balik ke hotel masih hujan yaah tambah lemes deh. Ngeliat ke kanan-kiri mencari hiburan sembari menunggu hujan, Eehh tak disangka Ujame memutuskan untuk mampir ke Family Mart Nu Sentral letaknya di atas KL Sentral biasalah butuh kehangatan saat hujan melanda. Di Family Mart banyak kehangatan yang disajikan tapi Ujame memutuskan untuk mencoba kehangatan dari paket odeng dan onigiri untuk berdua, harganya RM dan seriously ini bener-bener kehangatan yang HQQ! Ini wajib kudu harus must try it! Hujan reda, kehangatan pun memudar, akhirnya Ujame memutuskan untuk kembali keperaduan. Sekilas Destinasi KLCC Rasanya belum syaah ke Malaysia kalo belum ke KLCC. Secara ini iconic nya Kuala Lumpur banget dan masih satu kawasan sama si menara kembar petronas. KLCC sendiri singkatan dari Kuala Lumpur City Centre adanya di tengah-tengah kota Kuala Lumpur. Liukan air mancur ditambah spotlight plus iringan musik yang ciamik bikin ini berkesan banget Tujuan Ujame kesini sih untuk menikmati malam sambil nyaksiin lake symphony. Itu tuh air mancur menari yang disorot lampu warna-warni plus diiringi musik melayu, barat atau lagu kebangsaan Malaysia sendiri. Catet nih ya, ini pertunjukan mulainya jam 8 malam dan durasinya sekitar 30 menit. Lumayan banget buat memanjakan mata wisatawan sembil ngerasain semilir angin. Jadi kalo kamu ke KLCC, liat juga pertunjukan dancing water-nya ya, biar gak kebawa mimpi karena nyesel. Waktu udah menunjukan hampir tengah malam, mata udah puas, fikiran udah relax, badan udah minta nempel sama kasur, tapi ada yang belum terpuaskan yaitu si perut!! Setelah puas liat dancing water dan keliling KLCC, sebelum balik ke cangkang, Ujame memutuskan isi perut dulu di kedai yang gak jauh dari KLCC, pesan nasi goreng ayam untuk 2 porsi plus air mineral RM Terus cara ke KLCC gimana?? Simple! Dari KL Sentral kamu naik LRT Laluan Kelana Jaya jurusan Gombak dan turun di Stesen KLCC. Harga tiketnya sendiri untuk berdua RM Pulangnya, kamu naik LRT yang sama turun di KL Sentral dengan harga tiket berdua RM Alhamdulillah… Second day is done…. Ready for the next journey?? 3….2….1… Sebelum lanjut, teken disini untuk lihat video ujame di KLCC Day 3 Check Out Hotel – Kawasan Masjid Jamek & Central Market – KLIA2 – Indonesia Sekilas Destinasi Kawasan Masjid Jamek & Central Market Di hari terakhir ini sebenarnya Ujame mau yang santai-santai aja keliling Kuala Lumpur. Dan akhirnya memilih untuk jalan-jalan di kawasan sekitaran Masjid Jamek. Selama perjalanan ke Masjid Jamek sih banyak spot-spot yang dilewati seperti Gedung Sultan Abdul Somad, Merdeka Square, Museum Tekstil Nasional, River of Life dan Kuala Lumpur City Gallery. Kalo Masjid Jamek sendiri itu merupakan Masjid tertua di Kuala Lumpur yang bangunannya bergaya Moorish. Masjidnya didominasi warna putih dan merah bata dan banyak yang bilang, Masjid Jamek ini mininya Masjid Nabawi, maa syaa Allah. Karna di halaman masjid sendiri ditutupi atap payung-payung putih besar cantik layaknya di Madinah. Semoga suatu saat Ujame bisa berkunjung kesana mohon aamiin-kan netizen budiman Gaya Moorish yang bikin kamu betah mengagumi banguan ini Cari oleh-oleh, recommended ke Central Market! Puas berkeliling di sekitar kawasan Masjid Jamek, Ujame pergi ke Central Market, mau cari oleh oleh ceritanya. Jaraknya sekitar 1,5km dari Masjid Jamek deket kook jalan kaki pasti sampe udah biasa kan jalan kaki? Central Market Kuala Lumpur ini salah satu pusatnya oleh-oleh. Banyak banget yang dijual ada coklat, kue, baju, jam tangan, tas, sepatu, pajangan, gantungan kunci sampai tempelan kulkas. Ya samalah yaa kaya oleh-oleh kota atau negara lain dengan icon negara atau kota tersebut. Perempatan yang menghubungkan Masjid Jamek, Dataran Merdeka, Kuala Lumpur City Gallery, dan Central Market Jalan-jalan sekitar Majid Jamek udah, beli oleh oleh udah, tenaga terkuras habis dong, akhirnya Ujame cari minum. Model minumannya kaya dum-dum gitu tapi menunya lebih banyak, keputusan jatuh pada rasa Honey Lime Thai Tea harganya RM , lumayan meredakan dahaga. Tenggorokan sudah berbahagia saatnya perut yang merajuk, ngeliat jam aaah ternyata masih ada waktu untuk sekeder makan karena harus ngejar flight balik ke Indo, disini banyak café atau kedai kok jadi jangan khawatir kelaparan. Ujame cobain street food namanya Pan Mee yang ada di samping Central Market. Jualannya pake gerobak tapi disediain meja dan bangku kok, jadi selow.. gak akan makan berdiri kok. Harga untuk 2 porsi RM 15. Terus cara kesana gimana?? Wait, ini cerita belum selesai, janji deh ini yang terakhir. Kalau gak khilaf… Ujame mau kasih tau cara ke Masjid Jamek dan balik ke KLIA. Tadi, dari KL Sentral kamu naik LRT Laluan Kelana Jaya jurusan stesen Gombak. Trus kamu turun di stesen Masjid Jamek. Harga tiketnya untuk berdua RM Begitupun sebaliknya, naik LRT turun di KL Sentral dengan harga tiket yang sama untuk berdua RM Terus karena Ujame mau balik ke Indo nih, harus ke Bandara dulu kaan, nah dari KL Sentral ke Bandara KLIA2 sebenarnya ada 3 cara. Bisa naik bus, naik ERL KLIA Express dan ERL KLIA Transit. Yang paling murah itu naik bus cuma sekitar RM 10. Cuma karna Ujame punya trauma setelah tragedi Genting kemarin, alias maboooook akhirnya Ujame lebih milih naik ERL. ERL yang Ujame pilih yaitu KLIA Transit. Dengan rute KL Sentral – Putrajaya/Cyberjaya dan sambung lagi Putrajaya/Cyberjaya – KLIA2. Kenapa kok sambung-sambung gitu? Karna naiknya KLIA Transit. Trus kenapa gak langsung aja ke bandara KLIA2? Kalo langsung pilihnya KLIA Express bukan KLIA Transit. Ya trus kenapa gak dipilih? Giniiiii, Ujame jelaskaaan yaaaa…… Tips by Ujame Kalo kamu lagi buru-buru ke Bandara, kamu naik KLIA Express yang sesuai namanya, keretanya itu cepet bangeeeet langsung wuussssshhhh trus ilang kaya kamu yang cepet banget menghilangnya pas lagi sayang-sayangnya dan gak pake berhenti-berhenti dulu. Cuma harga tiketnya mahal RM 55/orang. Tapi kalo kamu gak buru-buru dan selow kaya Ujame nih, pilih aja KLIA Transit jadi kamu berhenti di satu stesen dan dari stesen tersebut nyambung lagi deh. Stesennya seperti yang udah Ujame sebutkan di Day 1 bagian Putrajaya. Jangan lupa loh. So, Ujame pilih KL Sentral – Putrajaya dengan harga tiket RM 28 untuk 2 orang. Dan Putrajaya – KLIA2 dengan harga RM untuk 2 orang. Jadi per orangnya cuma kena RM 14 + RM = RM 23,4. Muraaah kan? Dibandingkan dengan KLIA Express yang RM 55/orang, beda jauuuuh. Cuma ya itu, kamu harus punya waktu yang agak panjang buat berhenti dan menunggu dulu. Makanya jangan terlalu mepet ke airport-nya yaaaaa! DAN PENTING NIH GAES!!! Untuk koneksi internet luar negeri, selain paket roaming, sewa travel wifi dari Indonesia merupakan salah satu yang dapat menghemat cost karena bisa patungan atau tethering sampai 5 gadget. JavaMifi bisa jadi alternatif solusi buat sewa wifi Malaysia karena selain keuntungan di atas, baterainya juga awet sampai 15 jam. Untuk sewa bisa langsung ke Waaaa finally….. terharu udah sampai akhir cerita perjalanan Ujame di Malaysia *jari keriting*!!! Makasih buat kamu yang setia sampai akhir. Ujame love youuu!!!! Semoga bermanfaat dan membantu untuk referensi explore Malaysia-nya ya. Semangat & selamat liburan ke Malaysia!! The last video of the last day in Malaysia….Thank you, Malaysia Traveling “It leaves you speechless, then turns you into a storyteller”Ibn Battuta Recommended Malaysia itinerariesIf you are planning your travel to Malaysia yourself, use these itineraries created by our travel writers as a starting point for Itinerary 1 - Peninsula CircuitFor a straightforward taster of everything the region has to offer, try this three-week Kuala LumpurMalaysia's capital offers shiny malls, showcase architecture and a mix of Muslim, Chinese and Hindu districts, with some of the best street food in the Cameron HighlandsThis former retreat for colonial administrators is now a rural idyll of tea plantations and forest Pulau PangkorKick back at this low-key resort island that's a favourite with Malaysian PenangPacked with historic guildhalls and streets, eccentric temples and surprisingly wild gardens and national Kota BharuOne of the last places in this Muslim country that allows shadow-puppet performances of the Hindu Perhentian islandsSuperb tropical hangouts with gorgeous beaches and splendid snorkelling and scuba Jungle railwayThis slow-moving commuter train chugs past languid towns, tiny kampungs and market gardens along the Taman NegaraOne of the world's oldest rainforests features superlative wildlife-spotting and jungle treks lasting up to a week or Itinerary 2 - Sarawak and Mt KinabaluAllow at least three weeks for this adventurous trip into Malaysia's least-developed KuchingFind your bearings at Sarawak's small, likeable capital don't miss the Semenggoh orang-utan sanctuary, a rewarding BakoSarawak's oldest national park, this small patch of well-preserved coastal forest is home to waterfalls, proboscis monkeys and bizarre pitcher Batang AiTake a boat through spectacular riverine forest in this often overlooked national park, and visit traditional longhouse communities such as Nanga Gunung Mulu National ParkSpectacular jungle scenery, particularly the three-day trek out to a "forest" of limestone towers, and a network of rugged MiriA stepping stone to the remoter corners of Sarawak. Don't miss the caves at Niah National Park, inhabited by humans over 40,000 years BarioSet out on some demanding multi-day trekking via remote Kelabit longhouses or up Mount Kota KinabaluSabah's capital has lively markets, a district of traditional houses built over the water on piles, and an interesting indigenous Kinabulu National ParkThis small reserve surrounds wind-seared Mount Kinabulu, one of the toughest hikes in Malaysia. This 2 week Malaysia itinerary is the perfect introduction to the beautiful Southeast Asian country for first-timers. Southeast Asia is a popular travel destination for many. However, Malaysia is often overlooked which is a shame because it is one of the most culturally rich and diverse nations in the region. This Malaysia travel itinerary demonstrates how to spend two weeks in Malaysia. It takes you to the country’s best cultural, historical, and natural highlights. About This 2 Week Malaysia Itinerary Two week Malaysia Itinerary Batu Caves A two-week Malaysia itinerary is ample time for a first introduction to the country. However, Malaysia is so beautiful and diverse that you could easily spend months here and still feel as though you have barely scratched beneath the surface of everything the country has to offer. If you are short on time, you can also “cherry-pick” and condense this Malaysia itinerary down to seven days. Additional suggestions for extending your time in Malaysia are provided at the end of the article. This 14-day Malaysia itinerary encompasses a range of different activities to help you get a well-rounded feel of the country. It covers both urban cityscapes, beautiful rural areas, and tranquil beach destinations. Malaysia Itinerary Day 1 Kuala Lumpur’s Cultural Districts Two week Malaysia Itinerary Batu Caves The Malaysian capital of Kuala Lumpur makes a wonderful first introduction to this vibrant country. Since Malaysia’s main international airport is located here, KL makes a logical starting point for your Malaysia itinerary. The population of Malaysia is incredibly diverse, and a Kuala Lumpur highlight is simply taking the time to meander the streets and passageways of the city’s various neighbourhoods. Sample fresh roti and chapatis prepared at roadside stalls in colourful Little India, experience eclectic coffee shops and themed bars in KL Chinatown, and enjoy the vibrant nightlife and glitzy shopping in trendy Bukit Bintang. I have written a fairly comprehensive Kuala Lumpur itinerary. I have also summarised some of the city’s highlights below. Consider a Kuala Lumpur Walking Tour Kuala Lumpur – Petronas Towers Opting to take a walking tour is a good way to get your bearings in a new city, especially when it is a bustling megalopolis such as Kuala Lumpur. Exploring with a local means that you will be able to obtain more information and context to all of the districts and buildings that you see. Better yet, you will have an expert on hand to ask for recommendations on the best places to eat, drink, and hang out while you are in town. Spend your first day in the Malaysian capital exploring two of the city’s most unique and vibrant neighborhoods Chinatown and Brickfields Little India Recommended Kuala Lumpur walking tours A number of excellent, reputable local tour companies offer Kuala Lumpur walking tours. Many follow specific themes. For instance, a Kuala Lumpur food tour, street food tours, market tours, street art tours, etc. A selection of some of the best KL tour options is detailed below for your consideration. It is advisable to reserve your place in advance of your travel dates as they do sell out during the high season. KL Chef-designed small-group food tour Kuala Lumpur local street food night tour Hidden Kuala Lumpur 4-hour bike tour Private Kuala Lumpur city tour and Batu caves China Town Kuala Lumpur Chinatown is one of Kuala Lumpur´s most interesting districts. The population here is predominantly Chinese-Malay. However, Kuala Lumpur China town is a melting pot of local cultures. Islamic mosques, Taoist temples, and statues of Hindu deities all stand shoulder-to-shoulder in this bustling KL district. Your starting point should be the Petaling Jaya market. At first glimpse, the market looks as though it is full of backpackers and stalls selling tourist tat. However, a little exploration reveals that this is one of the best places to sample street food in the Malaysian capital. Handmade meat and vegetable bao buns, durian tarts, and curry puffs should be on your list of things to try. Nearby, you will find ¨Pasar Karat¨, also known as KL´s “rusty flea market”. The market perfectly embodies the idea that one man’s trash is another man’s treasure. You will find a lot of ornate antiques sold here, as well as second-hand ornaments, knick-knacks, and books. Late Breakfast/Brunch at Pasar Senai Pasar Senai metro station sits on the outskirts of Chinatown and despite the fact that this area is predominantly occupied by Chinese-Malay people, it is home to one of the best Indian cafes in the city. Step inside Vinny Jeyaa Banana Leaf Curry House 80, Jalan Hang Kasturi, City Centre, 50000 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan. The little restaurant sits directly opposite the Pasar Senai MRT. You won’t miss it. Its vibrant exterior is decorated with colorful mala garlands and paper decorations that hang from the ceilings. This is an affordable, no-frills eatery that serves simple, delicious food. Having curry for breakfast or brunch may sound like a questionable choice. However once you have had the experience of digging into curry breakfasts in Malaysia, you will likely become an advocate for having curry for breakfast on the regular! Pick up a metal tray and scoop a few of the curries that take your fancy onto it. This place is particularly known for its fish curries. Enjoy it with a side of warm, homemade roti stuffed with cheese. Wash it all down with a steaming hot cup of ginger chai before continuing with your day of sightseeing. Brickfields Kuala Lumpur Spend the afternoon exploring Brickfields, Kuala Lumpur´s ¨Little India¨. Meander through the colorful streets that exude Mumbai vibes, and window shop at the stores that sell everything from bright, bold saris to spices and flower garlands. There are several notable churches in this area. In particular, look out for the 1896 Tamil Methodist Church, the 1907 Evangelical Lutheran Church, and the 1903 Church of the Holy Rosary. You should also pay your respects at the Sri Mahamariamman Temple – the oldest Hindu temple in Kuala Lumpur. You need to dress modestly and cover your shoulders and knees to be able to enter. However, if you forget and you are not suitably dressed, you can rent a sari for a small fee. Experience Chinatown by night When you leave Brickfields, freshen up at your hotel before heading back to Chinatown for dinner and drinks. There are many chic cocktail bars here, as well as themed speakeasies. The Deceased 55, Jalan Sultan, City Centre, 50000 Kuala Lumpur is a particularly fun place to hang out. This horror-themed bar sits at the top of an eerie staircase and although the entrance is terrifying, the space opens out into one of the best rooftop bars in town. The drinks are fun to order too. Each cocktail comes with a different haunted gimmick. PS150 is another secret bar to be aware of. It sits at 150 Petaling Street and from the outside, it looks like a retro toy shop. 2 Week Malaysia Itinerary Day 2 Batu Caves Spend the second day of this 2 week Malaysia itinerary taking a day trip out to the Batu Caves temple complex. This is a majestic Hindu shrine built inside a network of caves. Batu Caves is one of the most popular day trips that you can take from Kuala Lumpur and it is somewhere that you have likely seen photographed all over social media. However, nothing compares to getting up close and personal with the temple and seeing it yourself. The entrance to the caves is made via ascending a colorful painted staircase that is guarded by giant sculptures of Hindu deities. Approximately 7% of Malaysia’s population are Indian and a visit to Batu Caves provides an interesting insight into their culture. Here, barefoot pilgrims sporting tilaka ascend the 272 steps to the main temple to pray. Dozens of cheeky macaques inhabit the stairway, pestering tourists for snacks. Inside the caves are several Hindu shrines, each one more impressive than the last. A temple has existed here since 1890 when an Indian Trader decided to build a shrine dedicated to Lord Murugan, the Hindu God of War. Reaching Batu Caves It is easy to reach the Batu Caves via public transport. You simply need to take the train from KL central to Batu caves. The journey costs just $4 and trains depart every few minutes. If you prefer to have everything organised for you and not stress over the logistics of getting to and from the caves, you can book a place on an organized excursion. Several reputable Batu Caves tours are detailed below for your consideration. From Kuala Lumpur Batu Caves half-day tour Kuala Selangor Fireflies tour with Batu Caves and dinner From Kuala Lumpur Batu Caves cultural temple tour Genting Highlands and Batu Caves tour Private tour to the Batu Caves from KL Kuala Lumpur, Putrajaya, and Batu Caves private tour Batu Caves and Colmar Tropicale tour Malaysia Itinerary Day ThreeKuala Lumpur Highlights Dedicate your third day in Kuala Lumpur to exploring the central districts of the city. Start the day by making your day to the Chow Kit wet market. The Chow Kit Wet Market Chow Kit is Malaysia’s largest wet market. It is a truly local place where KL residents come to purchase fresh meat, fish, and groceries. Although many of these traditional markets have closed in recent years to make way for new towering hi-rises, Chow Kit has withstood the test of time. The market provides a great people-watching opportunity, particularly if you are new to travelling in Asia. If you are staying in self-catered accommodation, you can pick up a kilo or a half-kilo of fresh fruit and veggies here for just a few ringgit. Even if you don’t plan on purchasing anything, the market is worth a quick browse through. You can watch on as locals haggle ferociously with vendors over the prices of ingredients for their dinner. Beautifully polished fruits and vegetables are stacked high and you will find everything from spiky rambutans and pineapples, to apples, bananas, and oranges. The fish and meat markets are perhaps not for the squeamish. Here, hanging carcasses line the walkways, and butchers chop slabs of meat with giant cleavers, narrowly missing their fingers. It is interesting to stop early in the morning as the vendors are setting up shop for the day. The market is a great place to snap photographs of city life, but always ask people’s permission if you want to include them in your photos. Visit the Petronas Towers The Petronas Towers are Kuala Lumpur´s most iconic landmark. They stand at a height of meters, making them the world’s tallest twin skyscrapers. You can go inside the buildings and there is a small luxury shopping mall, along with some office spaces within. If you wish, you can ascend to the top of the Petronas Towers and revel in majestic views from the Skydeck. Entrance tickets are 80 ringgits per person circa $18 USD, with concessions available for young children and the elderly. Book your Petronas Towers entry ticket in advance to avoid queuing on arrival. You will be given an allocated timeslot for your visit. On your way out, stop to watch the water fountain show at the KLCC park. Hang Out in Bukit Bintang Bukit Bintang is one of the sleekest and most modern parts of Kuala Lumpur. This is the city´s premier shopping and entertainment district and its main crossroads is reminiscent of Times Square in New York. Several world-class restaurants can be found in Bukit Bintang, serving up cuisines from across the globe. If you prefer to rub shoulders with the locals and sink your teeth into street food eats, head to Jalan Alor food street. The stalls here sell all manner of tasty delicacies. Come hungry and order a few different things at each stall tapas-style. The chicken satay drenched in peanut sauce is particularly good here and for the best of the best, order it from Restoran Wong Ah Wah No 1, Jln Alor. You should also look out for oyster omelets tastier than they sound!, chicken wings, and Char Kway Teow while you are here. For dessert, grab a coconut ice cream cone at Sangkaya. Where to Stay in Kuala Lumpur Opti to stay in Bukit Bintang or Chinatown while you are in Kuala Lumpur. This places you in the heart of the city center where you are close to the city’s main attractions and have ample dining options right on your doorstep. Many affordable accommodation choices can also be found in Chow Kit, but you should be careful in this area after dark. A selection of high-rated KL accommodations to suit every budget and travel style is detailed below. Mingle Hostel, Chinatown The Mingle hostel is a modern, stylish hostel on Jalan Sultan, Chinatown. Beds in shared rooms here start from just $15 a night. This is a great, social option for independent travellers and backpackers. The adjacent Mingle cafe is also a lovely spot for brunch. Check the latest rates and availability here. Tian Jing Hotel, Chinatown The Tian Jing Hotel is a lovely boutique hotel that pays homage to Chinatown’s oriental heritage. Rooms have been tastefully designed with furnishings and art pieces created by Chinese designers. Browse the latest availability and room rates here. Malaysia Itinerary Day 4 Putrajaya Putrajaya is a scenic city that is situated just 25km south of Kuala Lumpur. The entire city was only constructed in recent years. It was built to be Malaysia’s administrative and financial hub. This makes Putrajaya sound rather dull and corporate. The reality is that this is a beautiful city comprised of breathtaking contemporary architecture and huge sprawls of grasslands and gardens. The architecture of Putrajaya is more Middle Eastern than Malay and its centre feels reminiscent of Muscat, Oman, or Dubai. This gives the city an altogether more different vibe and culture than the rest of the country. Putrajaya is affectionately nicknamed “the garden city” on account of its breathtaking nature. Things to do in Putrajaya Rent bicycles and cycle the fragrant flower gardens and tamans that surround the Putrajaya river Marvel at the bright pink Putra mosque and its ornate interiors Take a Putrajaya tour and lake cruise Enjoy a picnic and a stroll through the Moroccan pavilion and the exotic flower displays at the Botanical Garden Taman Botani Admire the Arabian-style architecture of the Seri Perdana, the Palace of Justice, and the Perdana Putra Administrative Complex Take a tour of the Prime Minister of Malaysia’s home at Seri Perdana Listen to the call to prayer from the unique Iron Mosque – a mosque inspired by German design and made entirely out of steel! Sample Malay delicacies at the cafes and restaurants that run alongside the river Where to Stay in Putrajaya Putrajaya can be enjoyed on a day trip from Kuala Lumpur. However if you prefer to stay locally, there are plenty of accommodation options available. Most of the hotel choices here are mid to high end. Dorsett Putrajaya The Dorsett Putrajaya is a luxury hotel without the luxury price tag. Rooms here start from $30 a night. This four-star hotel is in the best location to enjoy Putrajaya’s sights. It is just a stone’s throw away from the Putra Mosque. You can find the latest room rates and availability here. Cyberview Lodge Resort & Spa The Cyberview Lodge Resort is a picturesque spot that allows visitors to enjoy the best of Malaysia’s Garden City. The hotel is encompassed by 12 hectares of gardens, including an outdoor pool and a fishing lake. Rooms start from $40 a night. There is an on-site hotel spa where you can get a massage or sweat it out in the sauna after a long day of sightseeing. Malaysia Itinerary Day Five Melaka Melaka is one of the most picturesque stopping points on this 14-day Malaysia itinerary. It boasts pastel-coloured colonial buildings and beautiful river walks. You can get around the city in vibrant, hand-painted trishaws. Melaka has a rich history and cultural heritage. This was once a tiny fishing village. Melaka expanded and passed hands numerous times over the centuries. It has operated as a Portuguese, Dutch, and British port town. Countless museums, ruined churches, and crumbling fortresses are scattered around Melaka centre, telling the tales of its heritage. If your schedule is somewhat flexible, you could enjoy seeing the city at a relaxed pace and spend 2 nights here. If not, a day is ample for seeing the highlights. There are also several local tour companies that run excursions from KL to Melaka and back. Note that you will often see ¨Melaka¨ also spelled as ¨Malacca¨. Both spellings are correct and refer to the same place. Recommended Melaka Tours A selection of reputable Melaka tours is detailed below for your consideration. If you prefer to explore with a guide rather than independently, be sure to reserve your space online in advance to avoid disappointment! From Kuala Lumpur Full-day trip to historical Melaka Private full-day tour to Melaka from Kuala Lumpur Melaka private Instagram tour Private transfer from Kuala Lumpur to Melaka City Best Things to do in Melaka Visit the 17th-century Cheng Hoon Teng Temple – the oldest Chinese temple in Malaysia Shop for souvenirs and foodie treats at the lively Jonker Street night market on Jalan Hang Jebat Admire the Malay and Javanese architectural influences that went into the construction of the pagoda-style Masjid Kampung Kling mosque Ascend to the top of the Taming Sari Revolving Tower for incredible panoramas over the city and all the way out to the coast. Browse the artifacts and exhibits at the Sultanate Palace and the cultural museum inside. Fall in love with charming Villa Sentosa – a living museum with antiques and ceramics from the Ming dynasty. Where to Stay in Melaka You can easily travel to and from Melaka in a day if you so wish. Some suggested hotels are detailed below if you prefer to stay locally. Rosa Malacca Rosa Malacca is arguably one of the quirkiest boutique hotels in Malaysia. The rooms and communal areas have been designed in a rustic industrial style. Think exposed brick walls, high ceilings, and hand-carved wooden furniture. This place is a far cry from your average cookie cutter hotel room. Rosa Malacca is in the beating heart of the UNESCO world heritage city of Malacca. Rooms start from $40 a night. Click here for further information. 1825 Gallery Hotel Melaka’s 1825 Gallery Hotel is set inside a refurbished flour storehouse on the banks of Melaka river. Rooms start from just $30 a night. The hotel is a fabulous mishmash of Malay and British architectural style. Check the latest rates here. Malaysia Itinerary Days 6&7Ipoh Two week Malaysia Itinerary Ipoh Old Town The charming city of Ipoh was recently named by Lonely Planet as one of the best weekend travel destinations in Asia. That said, it is still largely overlooked by the majority of travellers who often skip right past Ipoh and head straight to Penang. Once a tin mining town, the Perak capital boasts a charming old town where exquisite British colonial structures stand beside rickety white coffee stores and traditional manufacturing workshops. Ipoh is a great foodie travel destination. This city was the birthplace of several renowned Malay delicacies including Tauge Ayam beansprout chicken and Hakka Mee noodles with soy sauce, pork, and beansprouts. The narrow, ramshackle streets of the city’s old town boast colourful murals and some of the best street art in Malaysia. Ipoh is Malaysia’s third-largest city but it oozes a small-town vibe. Its centre is relatively compact and you can explore both its old and new towns in a day. Spend one day of your 14-day Malaysia itinerary exploring Ipoh city, and the second day exploring wider Perak. Best Things to do in Ipoh Eat Nasi Ganja at Yong Suan. This addictive Perak delicacy consists of delicious marinated chicken, rice, vegetables, curries, and chutneys Drink sweet, frothy white coffee at the place that invented it Visi Sam Poh Tong temple – the largest cave temple in Malaysia Tread the Ipoh street art trail and search for pieces by Ernest Zacharevic Visit Gua Tempurung cave. Explore its caverns and unique formations of stalagmites and stalactites Tuck into brunch at Auds, De Cafe, Burps & Giggles, or another of Ipoh’s kitschy cafes Visit the abandoned Kellie’s castle and learn the eerie history behind it Rent a rowboat and sail down the scening Gunung Lake For more advice on planning the Ipoh leg of your Malaysia travel itinerary, I’ve written this comprehensive Ipoh Travel Guide Where to Stay in Ipoh Ipoh is divided into two sections New Town and Old Town. Opting to stay in Ipoh Old Town places you closer to Ipoh’s main points of interest. However, it is easy to take a GRAB taxi from New town to Old town for less than $1. Accommodation options in the New town may be cheaper which is great if you are traveling on a budget. De Cafe & Rest House The centrally-located De Cafe & Rest House is a lovely coffee shop and capsule hotel in the centre of Old Town Ipoh. The capsule beds have all of the privacy and comfort a traveller could need – including a private light and plug socket. Beds start from $15 per night. You can browse the prices and availability for your travel dates here. M Boutique Hotel Ipoh’s M Boutique is a clean, affordable, and modern hotel just outside the centre of town. The rooms have been decorated with contemporary designs and geometric patterns. Browse the latest rates and availability here. 14 Day Malaysia Itinerary Days 8 & 9Cameron Highlands Malaysia Itinerary Cameron Highlands The Cameron Highlands is one of the most wonderful places to visit in Malaysia, particularly if you are interested in hiking, nature, and immersing yourself in the great outdoors. Here, dense jungles border fragrant tea plantations and rolling hills that extend for miles and miles before you. The climate is much cooler here than in the majority of Malaysia, on account of the higher altitudes and crisp mountain air. This can be a refreshing change from the heat and humidity, especially if you are traveling during the summer months. Cameron Highlands is not a very Malaysian-sounding name. That is because this region was founded and named after a British Explorer William Cameron. There are many tea plantations scattered throughout the region which are well worth visiting. One of the most famous plantations is the BOH site which offers tours and tastings. One of the most fascinating sights in the Highlands is the Mossy Forest. This is a forest that is almost eerie in appearance because it has become entirely overgrown with moss. This is due to the damp conditions in the area. You can spot some pretty unique plants and wildlife here, including the carnivorous pitcher plant which eats frogs and lizards! From the Mossy Forest, you can follow the road uphill towards Mount Brinchang. Several hiking trails twist and turn through the landscapes of Cameron Highlands. Pick up a trail map at your hotel or one of the local tourism offices. The trails are not named, but each has numbers. They are well sign-posted and lead you to areas with hidden waterfalls, rushing rivers, and Orang Asli settlements. If you want to conquer one of the more challenging trails, it is a good idea to hire a local guide. Best Things to do in Cameron Highlands Go strawberry picking at one of the many strawberry farms around Brinchang. Make a refreshing smoothie with your findings Learn the story of Jim Thompson, and the theories behind his mysterious disappearance Enjoy a British afternoon tea, and a selection of clotted cream scones, cakes, and teas at the Jim Thompson tea room or the Smokehouse hotel Admire the art creations of indigenous people at the Mah Meri mask exhibit Visit an Orang Asli tribal village and learn about their way of life Hike the “trail 3” hiking route to the peak of Gunung Berembun at 1,840m. Take a tour of the mossy forest Visit a tea plantation and capture some great travel photos in the picturesque tea fields. Recommended Cameron Highlands Tours Cameron Highlands private day tour from Kuala Lumpur Cameron Highlands shared day tour from Kuala Lumpur Where to Stay in Cameron Highlands The Cameron Highlands is not just one town. It is actually a relatively large area comprising several small villages. Opt to stay in Brinchang or Tanah Rata in order to be close to the main attractions, hiking trails, and tea plantations. Both villages boast a weekly farmer’s market. However, Tanah Rata offers a lot more restaurant options. The Avillion Cameron Highlands Rooms at The Avillion hotel start from just $30 per night. The rooms are spacious and tastefully decorated in monochrome style. The nightly rate includes a free breakfast, while the sleek on-site bar and restaurant are a nice place to unwind at the end of the day. You can check the specific prices for your travel dates here. The Smokehouse Hotel The Smokehouse Hotel and Restaurant is a charming place to stay if you are looking for something a little different during your time in the Cameron Highlands. The hotel is set inside an English Tudor-style cottage. The rooms here are quintessentially British and the hotel borders the Cameron Highlands golf course in Tanah Rata. You can enjoy a full English breakfast or a British afternoon tea in the scenic gardens outside. Check the latest rates and availability here. 14 Day Malaysia Itinerary Days 10 & 11Penang One of the major rewards of travelling in Penang is simply allowing yourself time to get lost in the various neighbourhoods, and their labyrinth-like circuit of narrow streets and passageways. Penang is also renowned as the food and art capital of Malaysia. So, sampling the local street food eats head to Chulia Street for the best of the best and admiring the street artwork of world-famous graffiti artists is a must while in town. Penang is a delightful mishmash of cultural influences. Here, grand British colonial buildings stand beside rickety wooden Chinese clan jetties and brightly painted Hindu temples, As you wander through the capital of Georgetown, it’s not uncommon to see the glistening minarets of mosques in the middle of Chinatown, Chinese pagodas in Little India, and towering ultra-modern skyscrapers standing beside ramshackle old houses. Its eccentric layout and eclectic mix of restaurants and stores are all part of the charm. Best Things to do in Penang Take a cooking class at the tropical spice garden and learn how herbs and spices are infused in classic Malay dishes Marvel at the ornate pagodas and the beautifully manicured gardens of the Kek Lok Si temple – Malaysia’s largest Buddhist temple Spend a morning getting lost in the clan jetties of Lim, Chew, Yeoh, Tan, etc Ride the old funicular railway up Penang hill. Enjoy the incredible views of Kedah and Langkawi from the top. Spend an afternoon at Penang National Park. Follow the hiking trails to Kerachut beach, the Turtle Conservation centre, and an old 19th-century lighthouse Sample the best of Penang’s nightlife and bar scene on the vibrant Upper Penang road. Recommended Penang Tours Private half-day Penang tasty local street food tour George Town half-day UNESCO world heritage sites tour Full-day Pulau Penang exploration Small group Penang tour with Penang Hill and Kek Lok Si temple Penang 3-hour heritage tour with a Trishaw ride Where to Stay in Penang Opt to stay in Georgetown to base yourself in the centre of the Penang action. There are countless hotel options in Georgetown – from quaint spots that ooze characters, to ultra-luxurious hotels. Cheong Fatt Tze – The Blue Mansion Cheong Fatt Tze is a fabulous heritage hotel in Georgetown. This historic building is as much a part of the history of Penang as the Clan jetties or the ancient temples. The mansion was built in the late 19th century in the traditional oriental style. Today, the hotel maintains its former decadence with ornate interior and artisanal furnishings. It has been tastefully refurbished and some of the rooms have their own private plunge pools. You can browse the latest room rates and availability here. The Wembley If you prefer to stay in a more sleek and modern property, The Wembley is a great choice while you are in Penang. The rooms and suites at this hi-rise hotel are simple yet tasteful. Guests can enjoy wonderful city panoramas from the hotel’s infinity pool. You can find more information on The Wembley here. Malaysia Itinerary Days 12-14The Perhentian Islands The Perhentian Islands are the perfect place to round up your 2 week Malaysia itinerary. These islands are the epitome of paradise. The translucent cerulean waters here are perfect for swimming, snorkeling, and scuba diving. Those seeking a little rest and relaxation will certainly find that in the Perhentian Islands. There are also countless hiking trails that twist and turn through the jungles leading to hidden waterfalls and secluded groves occupied by leaf monkeys. There are actually two islands that make up the Perhentians. Namely, they are Perhentian Kecil small Perhentian island, and Perhentian Besar Big Perhentian island. It’s easy to travel between the two islands if you so wish. The small island offers more privacy and seclusion, while the large island is filled with resorts and popular among families. Things to do in the Perhentian Islands Scuba dive to see vibrant coral reefs, exotic fish, and black tip sharks Go snorkelling at Shark Point, Tanjung Basi, and Teluk Pauh Trek through the jungle on Perhentian Kecil and follow the trail from Long Beach to Coral Bay Relax on the pristine beaches of Coral Bay, Adam & Eve Beach, and Romantic Beach Find a secluded spot and watch the sunset over Perhentian Kecil. Visit Turtle Beach at night for a chance to see baby turtles in their natural habitat Visit the charming fishing village on Perhentian Kecil for a glimpse of traditional life. Watch a fire show at Bubu Long Beach Where to Stay in the Perhentian Islands If you are looking for peace and seclusion, choose a hotel on the small Perhentian island. If it’s raucous nightlife and organised beaches that you seek, base yourself on the large island. The Alunan Resort Small Island The Alunan is the ultimate indulgence choice on Perhentian Kecil. It sits on a forested hillside beside Paradisiacal Petani Beach. Spacious rooms here start from $90 a night. You can browse the latest rates and availability here. Possible Itinerary Extensions Two week Malaysia itinerary Cameron Highlands tea fields The above 14- day Malaysia itinerary provides a nice introduction to Malaysia in a short space of time. If you have a little longer to spare, you may want to consider extending your trip to include the below. Laze on the Shores of Langkawi Langkawi is a great addition to this two-week Malaysia itinerary. It is a perfect spot if you are hoping for a slice of beach paradise somewhere that is not quite as secluded as the Perhentian Islands. Indeed, there are plenty of things to do in Langkawi. Lovely Langkawi is famed for its pristine sandy beaches and clear waters. Admittedly Langkawi is more popular with tourists than the Perhentians but it is not hard to escape the crowds and find your little corner of secluded paradise. Amongst the beaches and the sunsets, Langkawi also offers its fair share of culture and outdoor activities. There are plenty of hiking trails, craft villages, museums, and spiritual sites. Gunung Raya is Langkawi’s tallest peak. It makes a wonderful excursion for those who enjoy hiking, while the hot springs of Air Hangat village are a perfect place to relax. Venture into the Rainforests of Borneo Borneo is the ultimate Malaysian travel destination for nature lovers. Here, fragrant mangroves grow among the rainforests, and majestic endangered primates swing between tree branches, From Mount Kinabalu to Sarawak, Borneo is packed with national parks that were seemingly designed specifically for hiking. The eastern area of Malaysia is also a great spot for those interested in participating in conservation work during their extended travels. Malaysia Travel Budget Hidden waterfalls of Cameron Highlands Malaysia is definitely a budget travel destination and this two-week Malaysia itinerary can certainly be done without breaking the bank. If you consider yourself a backpacker or an extreme budget traveller, you will not struggle to keep your daily spending budget under around $15 per day. If you want to stay in budget hotels, a daily budget of $30 per day is more realistic. Allocate at least $100 per day for more luxurious accommodation options. For your reference in planning your Malaysia budget, the average prices of a few different items are summarised below Light street food meal/snack – 3 RM Meal at a budget restaurant – 8 RM Dorm bed at a KL hostel – 30-35 RM Dorm bed at a hostel elsewhere in Malaysia – 20-25 RM Budget hotel room in KL – 70-75 RM Budget hotel room elsewhere in Malaysia – 50 RM Bus from KL to Ipoh – 20-25 RM Bus from Cameron Highlands to Penang – 30-35 RM The other thing to take into consideration when establishing your Malaysia travel budget is the matter of where exactly you will be travelling in Malaysia. The above cost breakdowns are averages based on travelling in mainland/peninsular Malaysia. If you venture out to Borneo and Eastern Malaysia, it’s a different matter. Although eastern Malaysia is less developed and food/accommodation costs may be cheaper, keep in mind that there is less tourism infrastructure and public transport, so costs of getting from A to B are often higher. When to Travel to Malaysia Two-week Malaysia itinerary Batu Caves Malaysia has a generally hot, humid tropical climate. While it is technically possible to plan your two-week Malaysia itinerary all year round, some periods are better than others for travel. It should also be noted that Malaysia as a country is relatively large, and climates/temperatures can vary between the mainland and the Eastern part of the country Borneo. Spring and Summer in Malaysia The spring and summer months from March to early October are considered as being the best time to travel to Malaysia. During this time, the rainfall is at its lowest and conditions are not quite so humid. Owing to its tropical climate, heavy rains are possible at any time in Malaysia. The monsoon season hits different parts of Malaysia at different times. Autumn and Winter in Malaysia In October and November, Borneo and Sabah experience their highest rainfall. Meanwhile, the highest rainfall in peninsular Malaysia occurs between December and February. That being said, even travelling to Malaysia during the monsoon season and found it quite pleasant. The rain does not last for the entire day, and it actually helps in cooling down the temperatures and humidity a little bit. Getting Around Malaysia The eerie passageways of Kellies Castle, Perak Malaysia’s tourism infrastructure and public transport are both excellent. Buses and trains run between major towns at numerous intervals throughout the day. It is important to note, however, that the latter often have to be booked in advance. This is particularly the case during weekends and public holidays. Travel through Malaysia by Train Trains are a great way to get around during your 14-day Malaysia itinerary and the state-operated services are pretty safe and comfortable. There are express trains and “local” trains. The former are more comfortable and offer various classes economy, premium, superior, whereas the latter is simple economy seating. It should also be noted that the “local” trains incorporate more stops into their route, and can take almost twice as long to reach their final destination. Travel through Malaysia by Bus Buses are a super affordable and convenient way to get around during your Malaysia itinerary. You should still try and book your bus tickets at least a day or so before your intended departure if you can. Buses in Malaysia run much more regularly than trains. At many Malaysian bus stations, you will see numerous bus operators that offer services to the same destinations. It is advisable to conduct a little background research on the operator prior to buying a ticket as some have terrible track records for accidents. Not trying to scare you, but better to be safe than sorry during your two-week Malaysia itinerary. Malaysian bus operators with “good” reputations include Super Nice, Nice Executive Coach, First Coach, and Aeroline. These are the more upscale providers. Plusliner, Transnational, and Cityliner are all pretty decent. It is just that the buses are less luxurious and may not be air-conditioned. Domestic Flights in Malaysia The best way to reach Borneo from the Malaysian Peninsular is by domestic flight. Domestic flights are also a fast and convenient way of hopping between Kuala Lumpur and Penang/Langkawi. Budget airlines such as Air Asia offer frequent services between destinations within Malaysia and nearby destinations in Southeast Asia. It is possible to buy one-way tickets for less than $20, provided you book a week or two in advance. Parting Words Malaysia Itinerary Ipoh Do you have any questions about this 14-day Malaysia itinerary or Malaysia travel in general? I have travelled to Malaysia several times and most recently spent a month there this past December. Feel free to reach out to me with any questions you may have. Safe Travels! Melissa xo Melissa Douglas is a British Travel Writer and Blogger based in Athens, Greece. She writes for numerous high profile travel publications across the globe - including Forbes Travel Guide, Matador Network, The Times of Israel and The Huffington Post.

itinerary malaysia 4 hari 3 malam 2018